Tanpa pemberitaan
yang berlebih, kedatangan armada helikopter tempur Mi-35P dari Rusia
yang melengkapi Skadron 31/Serbu Penerbad pada tahun 2010, nyatanya juga
membawa angin segar untuk lini rudal anti tank di Tanah Air. Mi-35P
yang juga dikenal sebagai APC terbang, karena kemampuannya membawa 8
pasukan bersenjata lengkap, hadir melengkapi Skadron 31 dengan etalase
persenjataan yang cukup garang, seperti roket S-8 kaliber 80mm, pelontar
chaff/flare, kanon standar GSh-30-2 kaliber 30mm, dan sosok rudal AT-9 Spiral-2.
Seperti halnya
identitas penamaan pada rudal AT-5, identitas AT-9 juga merupakan
penamaan yang diberikan oleh pihak NATO. Nama asli rudal ini adalah
9M120 Ataka, dibuat oleh KBP Instrument Design Bureau, manufaktur
alutista dari Rusia. Meski kodratnya sebagai rudal pelibas tank, tapi
ada kekhususan pada AT-9, yakni rudal ini sengaja dirancang untuk
platform peluncuran dari udara.
AT-9 terbilang
rudal yang belum berusia terlalu tua, Uni Soviet sendiri baru mulai
mengoperasikan rudal ini pada tahun 1990-an. Desain AT-9 merupakan
pengembangan dari versi sebelumnya, AT-6 Spiral, dengan penyempurnaan
pada sisi akurasi, kecepatan, dan jangkauan. Rudal ini menganut sistem
pemandu SACLOS (Semi Automatic Command to Line of Sight), dimana
operator harus membidik target sampai rudal berhasil mengenai target,
jalur kendalinya berupa sinyal radio. Dalam pola pengoperasiannya, pilot
dan juru tembak harus sama-sama mengarahkan helikopter ke arah target
hingga rudal tepat tiba di sasaran. Ada rumor yang menyebutkan, versi AT-9 ada yang dirancang dengan pemandu laser, menjadikan AT-9 dapat
dioperasikan secara fire and forget.
Rudal AT-9 terpasang pada sayap heli Mi-35P Penerbad
Rudal AT-9 milik Penerbad dalam sebuah display
Ada tiga jenis AT-9
yang dioperasikan untuk menghajar spesifik target, pertama anti lapis
baja dengan tandem HEAT (High Explosive Anti Tank), yakni AT-9 yang
dilengkapi proyektil peledak dengan dua tahap detonasi, tandem HEAT
memang dipersiapkan untuk menghancurkan kendaraan berlapis baja,
termasuk MBT (main battle tank).
Kedua adalah jenis 9M120F, pada jenis
ini AT-9 dilengkapi dengan hulu ledak thermobaric, pada thermobaric
peledak akan menghasilkan gelombang ledakan dengan durasi yang lebih
lama, pola ini juga dikenal dengan sebutan “air fuel bomb” yang
ditargetkan untuk memanggang pasukan infantri, sehingga dapat
mengakibatkan korban jiwa dalam jumlah besar. Thermobaric mengandalkan
oksigen dan udara untuk pengoperasiannya, dan sangat pas untuk menghajar
target infantri yang bersembunyi di dalam terowongan, gua, atau bunker.
Jenis ketiga adalah
9A220O, di jenis ini AT-9 dilengkapi dengan hulu ledak expanding rod,
sebuah amunisi khusus yang menggunakan pola fragmentasi ledakan annular.
Jenis ketiga ini dikhususkan bagi AT-9 untuk melibas target berupa
helikopter, untuk akurasinya ada bekal sistem laser pada jenis ini.
Tidak ada informasi jenis AT-9 mana yang digunakan oleh Penerbad TNI AD,
tapi besar kemungkinan adalah versi utama yakni AT-9 dengan tandeam
HEAT.
Dari ketiga jenis AT-9 tadi, Rusia juga mengembangkan lagi jenis
9M120M, tidak diketahui pasti fitur yang ditawarkan pada jenis ini,
kecuali jangkauan rudal yang didongkrak mencapai 8 Km.
Tampilan belakang rudal AT-9, berikut tampilan belakang tabung peluncurnya
Rudal AT-9 dipasang pada heli tempur Mi-28 Havoc, AT-9 menjadi lawan tanding untuk rudal Hellfire dari AS
Dalam segmen rudal
anti tank, jangkauan AT-9 terbilang cukup jauh, yakni bisa mencapai 6 – 8
Km dengan kecepatan luncur 550 meter per detik.
Rusia pun nyatanya
sangat mengandalkan AT-9 sebagai jawara alutsistanya, terbukti rudal ini
tak hanya dirancang untuk diluncurkan dari heli Mi-35/Mi-24 saja, heli
tempur kelas berat Mi-28 Havoc pun juga mengandalkan AT-9 untuk
menggasak target tank.
Bahkan tak itu saja, ada versi Ataka-T yang bisa
diluncurkan dan platform kendaraan di darat, dan jenis Ataka lain yang
bisa meluncur dari kapal patroli.
Salah satu yang
menarik dari rudal berbobot 49 Kg ini adalah sifat frekuensi radionya
yang memiliki kekebalan pada jamming infrared dan elektronik lawan.
Alhasil tak hanya Rusia dan Indonesia yang menggunakan AT-9, sampai saat
ini AT-9 diketahui juga telah digunakan oleh Venezuela, Brazil, India,
dan Slovenia.
(Haryo Adjie Nogo Seno)
Spesifikasi AT-9
Berat keseluruhan : 49 Kg
Berat hulu ledak : 7,4 Kg
Panjang : 1,83 Meter
Diameter : 13 Cm
Sistem Peluncuran : SACLOS (Semi-Automatic Command to Line of Sight)
Moda Peluncuran : air launcher
Lebar sayap : 36 Cm
Jarak Jangkau : 400 meter sampai 6 Km
Kecepatan : 550 meter per detik
Berat keseluruhan : 49 Kg
Berat hulu ledak : 7,4 Kg
Panjang : 1,83 Meter
Diameter : 13 Cm
Sistem Peluncuran : SACLOS (Semi-Automatic Command to Line of Sight)
Moda Peluncuran : air launcher
Lebar sayap : 36 Cm
Jarak Jangkau : 400 meter sampai 6 Km
Kecepatan : 550 meter per detik
0 komentar:
Post a Comment