BEIRUT - Wakil Pemimpin Hizbullah Sheikh Naim
Qassem mengatakan, perlawanan bersenjata akan terus dilakukan Hizbullah
selama ancaman Israel masih muncul di Timur Tengah. Qassem menambahkan,
hari kemerdekaan tidak pernah mungkin ada tanpa perlawanan.
"Kami ingin mengatakan kepada semua orang yang ingin menghentikan perlawanan bersenjata, jangan melelahkan diri Anda. Perlawanan akan terus ada selama Israel mengancam kami," ujar Qassem, seperti dikutip The Daily Star, Kamis (24/5/2012).
Qassem berbicara di peringatan 12 tahun Hari Pembebasan. Peringatan itu ditujukan untuk merayakan penarikan mundur pasukan Israel dari wilayah selatan Lebanon.
Qassem pun menegaskan kembali, Israel merupakan ancaman yang nyata. Baginya, hari Pembebasan juga tidak mungkin tercapai tanpa adanya perlawanan senjata.
Kelompok Hizbullah memang menjadi salah satu kelompok yang dimusuhi Israel. Mereka sempat mengklaim memiliki senjata yang sanggup menggempur target-target di Negeri Yahudi. Selama ini, Israel juga makin khawatir dengan perkembangan persenjataan yang dimiliki oleh Hizbullah.
"Hizbullah mampu menghantam setiap target tertentu, tidak hanya di Tel Aviv tetapi juga di seluruh wilayah Israel," ujar Pimpinan Hizbullah Syekh Hassan Nasrallah.
Kekuatan pejuang Hizbullah berpusat di Lebanon. Pada 2006 silam, Hizbullah berperang selama 34 hari dengan Israel. Peperangan itu menyebabkan 1.200 warga Lebanon tewas dan 160 terluka parah.
"Kami ingin mengatakan kepada semua orang yang ingin menghentikan perlawanan bersenjata, jangan melelahkan diri Anda. Perlawanan akan terus ada selama Israel mengancam kami," ujar Qassem, seperti dikutip The Daily Star, Kamis (24/5/2012).
Qassem berbicara di peringatan 12 tahun Hari Pembebasan. Peringatan itu ditujukan untuk merayakan penarikan mundur pasukan Israel dari wilayah selatan Lebanon.
Qassem pun menegaskan kembali, Israel merupakan ancaman yang nyata. Baginya, hari Pembebasan juga tidak mungkin tercapai tanpa adanya perlawanan senjata.
Kelompok Hizbullah memang menjadi salah satu kelompok yang dimusuhi Israel. Mereka sempat mengklaim memiliki senjata yang sanggup menggempur target-target di Negeri Yahudi. Selama ini, Israel juga makin khawatir dengan perkembangan persenjataan yang dimiliki oleh Hizbullah.
"Hizbullah mampu menghantam setiap target tertentu, tidak hanya di Tel Aviv tetapi juga di seluruh wilayah Israel," ujar Pimpinan Hizbullah Syekh Hassan Nasrallah.
Kekuatan pejuang Hizbullah berpusat di Lebanon. Pada 2006 silam, Hizbullah berperang selama 34 hari dengan Israel. Peperangan itu menyebabkan 1.200 warga Lebanon tewas dan 160 terluka parah.
(AUL) sumber: okezone
0 komentar:
Post a Comment