Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

01 September 2014

Rusia Hentikan Produksi Senjata Pertahanan Udara S-300

9:47 AM Posted by Unknown No comments
MOSCOW:(DM) - Salah seorang informan ITAR-TASS dari Industri Pertahanan Rusia menyatakan tahun depan para produsen senjata lokal Rusia akan menghentikan pembuatan S-300, baik untuk kepentingan angkatan bersenjata Rusia, maupun untuk permintaan ekspor. Namun, ia menjelaskan bahwa komponen penunjang sistem S-300 tetap akan diproduksi, jumlahnya akan terus bertambah dalam waktu dekat.

_________________________________________________________________________________________________
 
Tipe S-300P dan turunannya telah digantikan oleh S-400. Saat ini, S-400 telah digunakan oleh tujuh resimen tentara Rusia. Foto: ITAR-TASS

Sang narasumber menyatakan hal tersebut diperlukan untuk menunjang kesiapan tempur senjata Rusia yang sesungguhnya. “Kami menilai sistem pertahanan udara tersebut masih bisa digunakan secara efektif hingga sepuluh tahun ke depan,” ujar narasumber itu.


Ia menyebutkan bahwa S-300 akan digantikan oleh sistem pertahanan udara generasi terbaru secara menyeluruh. “S-400 akan menjadi sistem pertahanan udara utama bagi angkatan bersenjata Rusia, namun secara bersamaan S-300 tetap akan digunakan. Sementara, produksinya tidak akan dilakukan sekaligus,” kata narasumber tersebut. Ia juga menambahkan saat ini para produsen senjata udara Rusia telah gencar mempromosikan S-400 di pasar mancanegara.

S-300 merupakan kumpulan sistem pertahanan udara yang memiliki modifikasi dan turunan dengan fungsi dan spesifikasi yang berbeda-beda. Kesalahan penggunaan kata S-300 terjadi pada 2011 lalu, ketika media Rusia sempat memberitakan penghentian produksi S-300, padahal hanya tipe S-300PS dan S-300PM saja yang tak lagi diproduksi, bukan seluruh S-300.

Unit S-300PM terakhir untuk tentara Rusia diproduksi pada 1994. Sejak saat itu, Rusia hanya memproduksi tipe tersebut untuk ekspor. Dua tahun lalu, Wakil Ketua Dewan Pakar Ahli Non-Institusi Pertahanan Udara dan Antariksa Igor Ashurbeyli menyatakan bahwa produsen senjata tak lagi menerima pemesanan ekspor baru untuk senjata tersebut.

Tipe S-300P dan turunannya telah digantikan oleh S-400. Saat ini, S-400 telah digunakan oleh tujuh resimen tentara Rusia. Senjata terbaru tersebut belum pernah dikirim ke luar negeri. meski banyak negara yang berminat untuk membelinya. Kebanyakan negara lain tak terlalu tertarik dengan senjata tipe S-300P.

Ada pula S-300V dan modifikasi turunannya yang dikembangkan oleh produsen senjata militer lain. Hingga saat ini, tipe S-300V masih dibuat dan digunakan oleh angkatan perang Rusia. Sistem pertahanan udara ini dibuat dari komponen dasar tersendiri dan digunakan sebagai sistem pertahanan udara untuk perang, bukan sistem pertahanan udara perlindungan objek vital negara, seperti S-300.

Pengembangan terbaru S-300 adalah S-300V4. Berdasarkan program militer pemerintah Rusia, hingga 2020 nanti S-300V4 akan digunakan oleh tentara Rusia secara berkelanjutan tanpa jeda produksi sama sekali. Modernisasi sistem S-300V dan S-300VM digunakan untuk melumpuhkan rudal balistik dan sasaran di udara hingga jarak lebih dari 300 kilometer.

S-300V4 lebih unggul dibanding tipe lain berkat adanya penggunaan komponen-komponen dasar dan pendukung, serta alat komputasi terkini dan muktahir. Tahun lalu, angkatan perang Rusia telah menerima tiga unit S-300V4. Hingga tahun depan, masih ada tiga divisi yang akan mendapatkan S-300V4. (indonesia.rbth.com)jkgr

0 komentar:

Post a Comment