PT Pindad (persero) minta suntikan modal
dari pemerintah sebesar Rp 700 miliar pada tahun depan melalui skema
penyertaan modal negara (PMN).(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Silmy merinci modernisasi peralatan militer tua pada tahun depan diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 300 miliar. Sementara untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (Alutsista Kementerian Pertahanan, TNI dan Polri, diestimasi juga bakal menghabiskan dana sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan sisanya Rp 100 miliar akan digunakan untuk menjalin kerjasama dengan luar negeri.
"Porsi untuk kerjasama dengan asing memang kecil, karena biasanya asing juga ada penyertaan modal. Yang penting existing kapasitas kita ada," kata Silmy usai dirinya dilantik menjadi Dirut Pindad di Kantor Kementerian BUMN, Senin (22/12).
Silmy berharap usulan PMN untuk Pindad bisa masuk dalam revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Sayangnya, Silmy belum bisa menjelaskan total belanja modal yang akan dilakukan perseroan pada tahun depan.
"Dari internal itu kita fokuskan ke arah penguatan modal kerja karena proses pengadaan perlu modal kerja yang cukup panjang," ujar Silmy.
Seperti diketahui, Silmy Karim baru saja menyandang jabatan strategis di Pindad, menggantikan Sudirman Said yang sebelumnya ditunjuk menjadi Menteri ESDM.
(ags/ags)
cnnindonesia
0 komentar:
Post a Comment