LATAKIA:(DM) - Ketegangan semakin meningkat di Timur Tengah usai jet Rusia ditembak jatuh oleh Turki karena dituduh melanggar batas wilayah. Menyusul insiden tersebut, Rusia menurunkan rudal anti-jet tempur ke pangkalan militer Suriah dekat perbatasan dengan Turki.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shogyu mengumumkan rencana penurunan sistem rudal anti-jet S-400 ke pangkalan militer Suriah Hmeymim, dekat Latakia, dalam akun Twitternya, Rabu (25/11).
Menurut situs missilethreat.com yang dikutip CNN, rudal anti-jet Rusia bisa melesat hingga jarak 250 kilometer, sementara lokasi Turki dari Hmeymim hanya sekitar 45 kilometer.
Situs berita Rusia, RT, menuliskan, S-400 adalah sistem pertahanan anti-jet paling canggih yang dimiliki Rusia. Sistem ini adalah pengembangan dari jenis S-300 Growler yang didesain oleh perusahaan senjata Rusia, Almaz Antei.
Rudal ini disebut bisa menembak target bergerak seperti jet tempur, rudal balistik dan rudal jelajah. Sistem S-400 terdiri dari radal, peluncur rudal, pos komando dan hanya bisa dioperasikan oleh militer Rusia.
Pangkalan udara Khmeimin di Latakia sendiri menjadi tempat tinggal landas jet Rusia dalam menyerang kelompok pemberontak. Di Khmeimim terdapat skuadron jet tempur Su-27sm dan Su-30, jet pengebom Su-34 dan pengebom taktis Su-24.
Penguatan kekuatan tempur Rusia dilakukan setelah jet tempur mereka ditembak jatuh Turki Selasa lalu. Rusia membantah jet mereka memasuki wilayah Turki, sementara Turki memberikan bukti rekaman peringatan dari pengawas udara.
Sumber: CNN Indonesia
0 komentar:
Post a Comment