PYONGYANG:(DM) - Laporan kajian Korea Selatan, pernah menulis bahwa Korea Utara telah melatih setidaknya 20.000 pasukan khusus tambahan. Laporan ini menyebut Korea Utara masih mampu melakukan “pemboman besar-besaran secara tiba-tiba” ke ibukota Korea Selatan, Seoul. Pasukan khusus ini diyakini mampu menyusup ke Korea Selatan.
Kajian ini menyebut jumlah total militer Korea Utara masih belum berubah, sekitar 1,19 juta, namun jumlah pasukan khusus meningkat menjadi 200.000. Pasukan khusus adalah tentara yang dilatih untuk melakukan pembunuhan, infiltrasi dan mengganggu fasilitas-fasilitas penting.
Kajian ini mengatakan Korea Utara telah mengerahkan tank tempur barunya, “Pokpung-ho” atau Macan Badai, yang dilaporkan mulai digunakan tahun 2002.
Disain tank ini diyakini berdasarkan tank jenis T-72 buatan Uni Soviet, namun sebagian besar tank baru ini mempergunakan peralatan yang sudah tua.
Korea Utara “diyakini memiliki sekitar 40 kg” plutonium dalam tahap senjata dengan memproses kembali sisa bahan bakar nuklir batangan sebanyak empat kali pada tahun 2009.
Laporan ini menambahkan bahwa Korea Utara berniat mempergunakan program nuklir, pasukan khusus, perang di dunia maya, kapal selam dan artileri jarak jauh dalam konflik dengan Korea Selatan. Akan tetapi, kesimpulan laporan itu menyebut serangan langsung dari Korea Utara tidak mungkin terjadi karena kehadiran 28.000 personel Amerika Serikat di Korea Selatan.
0 komentar:
Post a Comment