Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

27 November 2015

Putin: Mustahil Turki Tidak Tahu Itu Pesawat Rusia

9:51 PM Posted by Unknown No comments
MOSCOW:(DM) - Presiden Rusia Vladimir Putin menolak klaim Turki bahwa mereka tidak tahu pesawat yang ditembak jatuh di perbatasan Suriah milik Rusia.
Putin berkeras menyatakan pesawat-pesawat Rusia mudah dikenali dan koordinat penerbangan pesawat tempur telah diberikan kepada Amerika Serikat, yang merupakan sekutu Turki.
Karena itu, kata Putin, ‘mustahil’ Turki tidak mengetahui pesawat Su-24 yang ditembak pada ketinggian 6.000 meter dengan rudal udara ke udara oleh pesawat tempur F-16 Turki, sekitar satu kilometer dari perbatasan Turki, adalah milik Rusia.
“Sebagaimana diatur dalam kesepakatan dengan AS, kami memberi informasi di mana pesawat kami beroperasi, di ketinggian berapa dan di area mana saja. Turki adalah bagian dari koalisi dan mereka pasti tahu itu adalah pesawat tempur Rusia. Jika itu pesawat Amerika, akankah mereka menembak?”
Ucapan Putin mengemuka setelah Presiden Turki Recep Tayyp Erdogan berkomentar melalui stasiun televisi France24. Meski menolak minta maaf, Erdogan mengaku militer Turki tidak tahu pesawat yang ditembak kepunyaan Rusia.
“Jika kami tahu itu adalah pesawat Rusia, mungkin kami memperingatkan dengan cara berbeda,” kata Erdogan.
Sebelumnya, Turki merilis rekaman suara berisi peringatan kepada pesawat Rusia. Dalam rekaman itu, ada suara berbahasa Inggris yang mengatakan, “Ubah arah Anda ke selatan secepatnya”. Karena peringatan tidak digubris, pesawat-pesawat F-16 Turki menembaki pesawat Rusia itu.
Akan tetapi, salah satu pilot Rusia yang selamat menegaskan dirinya tidak mendapat peringatan sama sekali baik melalui radio maupun secara visual.
Atas kejadian itu, Rusia akan memberikan sanksi kepada Turki. Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev berkata fokus sanksi ada pada “pembatasan atau pelarangan” kepentingan ekonomi Turki di Rusia serta “pembatasan pasokan” produk, termasuk makanan.
Sektor yang akan terpengaruh, kata Medvedev, adalah pariwisata, transportasi, perdagangan, tenaga kerja, bea cukai dan “hubungan kemanusiaan”.
BBC Indonesia

0 komentar:

Post a Comment