Rencananya, Kementerian Pertahan Inggrisakan mengirim setidaknya dua pesawat tempur jenis Tornado GR4 ekstra dan enam pesawat jenis Typhoon ke pangkalan milik Angkatan Udara Inggris (RAF) di Akrotiri, Suriah, dalam beberapa hari ke depan seperti dikutip dari laman Daily Mai.
Pesawat-pesawat tersebut nantinya akan bergabung dengan 8 pesawat lainnya yang telah ditempatkan di Akrotiri untuk menggempur basis ISIS di Irak.
Inggris sebenarnya telah bergabung dengan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang memerangi ISIS. Namun, untuk saat ini, mereka hanya beroperasi di Irak.
Pasca insiden penyerangan teroris di Paris, Prancis, Perdana Menteri Inggris David Cameron pun mendesak parlemen Inggris untuk memberikan izin agar pihak militer Inggris melakukan serangan di Suriah. Keputusan akan permintaan Cameron ini akan diambil oleh pihak parlemen hari ini (02/12/2015).
Sebelumnya, Inggris telah mengirimkan pasukan khusus SAS, ke Suriah untuk memburu dan membunuh 20 petinggi ISIS, dimana 10 diantaranya adalah warga negara Inggris.
“Di Suriah, SAS akan memakai strategi yang sama saat digunakan di Afghanistan ketika mereka secara efektif menghancurkan jajaran komando tingkat menengah Taliban. Sekarang saatnya untuk memberangus para militan,” kata sumber senior militer Inggris, seperti dikutip dari laman Sunday Express beberapa waktu lalu.
Misi pembunuhan ini merupakan upaya untuk menghilangkan rantai komando ditubuh ISIS di Suriah. Keputusan ini dilakukan diluar dari hasil pemungutan suara di Parlemen Inggris terkait rencana Inggris untuk melakukan operasi udara di Suriah.
Saat ini, sekitar 40 anggota SAS sudah berada di Suriah untuk mendukung pasukan khusus Amerika Serikat. Angka ini kemungkinan akan bertambah dua kali lipat setelah Kepala Pertahanan Inggris memerintahkan Kepala Pasukan Khusus Inggris untuk fokus dalam semua upaya melawan ISIS di Irak dan Suriah ./jkgr
0 komentar:
Post a Comment