Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

04 December 2015

Rusia Menentang Montenegro Gabung NATO

9:35 AM Posted by Unknown No comments
EROPA:(DM) - NATO secara resmi telah mengundang Montenegro untuk bergabung dengan aliansi militer yang dipimpin Amerika Serikat itu. Ajakan ini merupakan perluasaan keanggotaan NATO yang pertama sejak enam tahun.
Montenegro bergabung dalam program “Kemitraan untuk Perdamaian” NATO yang masih dalam konfederasi dengan Serbia pada tahun 2003. Pada tahun 2006, setelah menyatakan kemerdekaannya, Montenegro mengonfirmasi keikutsertaannya dalam program ini. Pada tahun 2009, Montenegro menerima rencana kegiatan atas keanggotaannya di NATO.
Menurut Kepala NATO, Jens Stoltenberg, keputusan ini adalah keputusan bersejarah karena datang setelah NATO membombardir Yugoslavia dalam perang Kosovo, yang saat itu masih menjadi bagian dari Yugoslavia.
Dengan melemparkan undangan ke Montenegro, NATO secara tidak langsung telah mengacuhkan ancaman Rusia. Kremlin telah berulang kali memperingatkan bahwa tawaran tersebut akan menimbulkan ancaman bagi stabilitas di wilayah Balkan barat.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia pada pekan lalu mengatakan, bahwa aksesi Montenegro sama dengan mengirim pesan konfrontatif yang kuat. Namun, diplomat NATO mengatakan akan mengirimkan pesan ke Rusia bahwa Kremlin tidak dapat memveto keputusan organisasi pertahanan itu untuk menjadikan Montenegro sebagai anggotanya.
Ajakan bergabung yang ditujukan kepada Montenegro adalah ekspansi pertama NATO ke Eropa Timur sejak Albania dan Kroasia memutuskan bergabung pada tahun 2009.
Kepala Komite Urusan Internasional Dewan Federasi Rusia Konstantin Kosachev menyesali awal proses penggabungan Montenegro ke NATO. “Mengenai hal ini, tentu saja, disesalkan,” tulis sang senator pada halaman Facebook-nya.
Kosachev mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal pertama NATO Lord Ismay pernah menyampaikan bahwa tujuan NATO adalah mengeluarkan Rusia dari Eropa, memasukkan Amerika ke Eropa, dan Jerman di bawah kendali Eropa. “Tujuan ini terlaksana dengan baik bahkan setelah Perang Dingin berakhir dan pembagian Eropa diatasi,” kata Kosachev. Ia menyatakan penyesalannya bahwa kini Montenegro diikutsertakan pada mekanisme reproduksi permanen Perang Dingin.
Menurut Kosachev, Rusia memiliki segala alasan sejarah, etnis, agama, dan budaya untuk menganggap Montenegro sebagai negara yang mempunyai ikatan yang kuat dengan Rusia. “Ini adalah pilihan mereka, tapi kami tetap memiliki hak untuk mempertimbangkan bahwa ini adalah salah dan bukan suatu alternatif.”
Struktur NATO ke Timur, menurut Kosachev, meruntuhkan sistem keamanan Eropa saat ini yang didasari prinsip utama dari keamanan yang tidak dapat dipisahkan, ketidakmungkinan keamanan satu negara dengan mengorbankan negara lain, dan menempatkan pihak di luar NATO dalam bahaya.jkgr

0 komentar:

Post a Comment