Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

20 December 2015

Strategi Pengadaan Kapal Selam Indonesia

12:21 AM Posted by Unknown No comments
U-214 Jerman
U-214 Jerman
JAKARTA:(DM) - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi mengatakan sedang melakukan pengkajian pembelian armada kapal selam Indonesia, sebelum keputusan dibuat.
“Angkatan Laut dan markas militer masih melakukan tinjauan strategis dari masalah ini. Pengadaan membutuhkan waktu karena harus melalui beberapa tahap, “kata Laksamana Ade di Jakarta, 15/12/2015.
Menurut Laksamana Ade, tahap pertama akan menyusun spesifikasi kapal selam ‘, tahap kedua merencanakan anggaran dan fase terakhir melakukan membangun kapal selam.
Angkatan Laut saat ini sedang meninjau tiga jenis kapal selam dari tiga negara; kelas Kilo Rusia, Chang Bogo Selatan Korea dan desain kapal selam Jerman.
“Kami masih melakukan review, tapi kami berharap untuk membeli jenis diesel-listrik, [dari salah satu vendor]” katanya.
Sebelumnya, juru bicara Angkatan Laut Kolonel. Muhammad Zainuddin mengatakan kepada Jakarta Post, telah memilih untuk mendapatkan kapal selam kelas Kilo dari Rusia sebagai bagian dari rencana strategis 2015-2019.
“Ada banyak jenis kapal selam kelas Kilo, kita belum memutuskan jenis yang akan kita beli,” kata Zainuddin.
Kapal Selam 636 Kilo kelas terutama ditujukan untuk operasi anti-kapal dan anti-kapal selam di perairan dangkal.
Jenis ini juga tangguh dalam berbagai kondisi cuaca. Negara-negara yang beroperasi kelas Kilo termasuk Aljazair, China, India, Rumania dan Vietnam.
Indonesia memiliki sejarah panjang pengadaan kapal selam dari Rusia dan bekas Uni Soviet. Pada tahun 1967, mengakuisisi 12 kapal selam kelas Whiskey.
Indonesia juga diperoleh tiga kapal selam Chang Bogo-kelas dari Korea Selatan pada tahun 2011. Dua dari kapal akan dibangun di Korea Selatan, sedangkan yang terakhir akan dibangun di Indonesia.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, dua kapal selam pertama yang sekarang dibangun lebih dari 50 persen telah selesai.
Kapal selam, dengan kapasitas siluman mereka, dianggap sebagai pencegah yang efektif dan Zainuddin mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan sedikitnya 12 kapal selam untuk melindungi wilayah Indonesia.
Angkatan Laut saat ini mengoperasikan dua kapal selam buatan Jerman, KRI Cakra (401) dan KRI Nenggala (402), yang dibangun pada 1980-an. Alutsista kapal selam itu dijadwalkan akan dinonaktifkan pada tahun 2020.
Menurut Laksamana Ade, Angkatan Laut akan membuat keputusan mengenai pembelian kapal selam berdasarkan situasi anggaran negara saat ini.
Jakarta Post/jkgr

0 komentar:

Post a Comment