Surabaya:(DM) – Para siswa Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) mengembangkan kapal tanpa awak, yang bisa dioperasikan untuk kepentingan militer maupun nonmiliter, termasuk untuk patroli maritim. Kapal yang mengadopsi teknologi sitem kompetirisasi dan wifi itu, dikendikan menggunakan remote.
Kapal itu mampu menjangkau kejauhan hingga 40 km, kecepatan sekitar 21 knot dengan ukuran kapal hampir seukuran sekoci.
Kapal tanpa awak itu didisain mampu menembus samudra dengan akselerasi maskimal. Awalnya, kapal itu diproyeksikan untuk patroli pengamaan, namun kini dikembangkan untuk operasi militer dan juga bisa untuk menyapu ranjau.
Meski belum diujicobakan di laut lepas, namun karya siswa Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) ini sukses ujicoba di waduk di lingkungan TNI AL di Bumimoro, Surabaya.
“Kami mengadopsi teknologi KRI Diponegoro yang dikenal paling canggih,” ujar Kapten Laut Ali Khairudin, prajurit mahasiswa S1 Teknik Elektro, STTAL, Saat STTAL, 15/1/2016, di Surabaya, Jawa Timur.
0 komentar:
Post a Comment