Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

19 February 2016

Amerika ketar-ketir setelah Beijing jaga ketat Laut China Selatan

6:26 PM Posted by Unknown No comments
china kerahkan rudal anti serangan udara di pulau buatan di Laut China Selatan. ©Daily Mail


LCS:(DM)Sehari setelah Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama berkumpul dengan sepuluh pemimpin negara Asia Tenggara dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-AS di California pekan ini, seorang pejabat mengatakan Kementerian Pertahanan AS punya bukti China telah menempatkan peralatan tempur di sebuah pulau di Laut China Selatan.
Foto satelit memperlihatkan China sudah menempatkan peralatan tempurnya berupa rudal anti serangan udara di pulau buatan mereka di Laut China Selatan.

Kementerian Pertahanan Taiwan membenarkan berita itu setelah ada laporan bersumber dari citra satelit di Pulau Woody, bagian dari kepulauan Paracel.

"Kementerian Pertahanan sudah mengetahui ada sistem pertahanan rudal yang ditempatkan oleh China di Pulau Yongxing," kata juru bicara Kementerian kepada kantor berita AFP.

Koran the Daily Mail melaporkan, Rabu (17/2), pejabat pertahanan Amerika Serikat juga membenarkan China sudah menempatkan senjata berat yang diduga tiba di pulau itu dalam sepekan terakhir.

China selama ini sudah menguasai kepulauan Paracel yang juga diklaim oleh Vietnam dan Taiwan sejak pertengahan 1970-an dan berakhirnya Perang Vietnam.

Dalam beberapa bulan belakangan ketegangan di kawasan itu kian meningkat setelah China mereklamasi pulau itu. Kawasan Laut China Selatan dikenal sebagai jalur perdagangan sepertiga minyak dunia.

Dalam pertemuan dengan para pemimpin ASEAN itu Obama menyampaikan peringatan
kepada China dengan menyatakan AS akan tetap terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun di lokasi yang diizinkan hukum internasional. Demikian pula negara-negara lain di dunia, kata Obama, seperti dilansir koran the New York Times, Kamis (18/2). Obama menyampaikan, reklamasi dan pengerahan peralatan tempur di kawasan sengketa itu harus dihentikan.

"Apa yang dilakukan China ini cukup mengkhawatirkan karena jelas-jelas mereka meningkatkan kapasitas pengawasan dan kehadiran mereka lebih jauh dari sebelumnya," ujar Kenneth G Lieberthal, pengamat senior isu China di Institut Brooking.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga mengatakan saban hari ada bukti yang menyatakan China melangsungkan aktivitas militer di pulau buatan di Laut China Selatan.

"Ketika President Xi datang ke Washington, dia berdiri di Taman Ros bersama Presiden Obama dan mengatakan China tidak akan melakukan kegiatan militer di Laut China Selatan. Tapi saat ini ada ada bukti setiap hari yang memperlihatkan peningkatan militerisasi itu terjadi," kata Kerry.

Meski Beijing terus mereklamasi pulau di Laut China Selatan dan menempatkan peralatan militer, AS tampaknya akan bertindak lebih hati-hati dan tidak terang-terangan mengambil langkah konfrontasi militer.

China sudah berulangkali menyatakan klaim mereka atas wilayah Laut China Selatan.

Dua hari lalu Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan "pembangunan fasilitas pertahanan di kawasan itu sejalan dengan hak membela diri yang diakui hukum internasional."

0 komentar:

Post a Comment