Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

14 February 2016

Prancis Minta Rusia Hentikan Serangan di Suriah

8:50 AM Posted by Unknown No comments
Serangan Rusia di Suriah
Munich:(DM) – Perdana Menteri Prancis Manuel Valls mendesak Rusia untuk berhenti membombardir warga sipil di Suriah, agar bisa dimulainya upaya perdamaian di negeri konflik tersebut.
“Prancis menghormati Rusia dan kepentingannya … Namun kita tahu, untuk menemukan jalan menuju perdamaian, bombardir Rusia terhadap warga sipil harus dihentikan,” ujar Valls Sabtu (13/2/2016).
Perdana Menteri Prancis Manuel Valls menyampaikian pesan ini dalam pidatonya di konferensi keamanan di kota Munich, Jerman.
Rusia mulai melakukan operasi udara di Suriah tanggal 30 September 2015, untuk mendukung sekutunya, Presiden Bashar al-Assad. Moskow mengklaim serangan udara tersebut, menargetkan ISIS dan kelompok-kelompok teroris lainnya.
Namun kelompok oposisi dan warga Suriah menyatakan, serangan udara Rusia telah merenggut nyawa banyak warga sipil di daerah-daerah sipil yang jauh dari daerah pertempuran.
Menurut kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights pada Januari lalu, hampir 1.400 warga sipil Suriah telah tewas sejak Rusia memulai kampanye udaranya. Serangan-serangan udara Rusia juga telah menewaskan setidaknya 965 militan ISIS serta 1.233 petempur dari berbagai kelompok pemberontak.
Rusia mengatakan tidak terdapat bukti bahwa serangan udara mereka mengenai warga sipil. Perdana Menteri Rusia, Dmitri Medvedev, menilai ketegangan antara Rusia dengan negara negara Barat telah mendorong dunia memasuki perang dingin baru. Hal ini akibat setiap hari negaranya dituduh melancarkan ancaman baru terhadap NATO, Eropa, AS dan negara-negara lain.
Sebelumnya, Amerika Serikat mengatakan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, berbohong jika dia berpikir ada jalan keluar militer bagi konflik di negaranya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Mark Toner, mengatakan rencana Presiden Assad hanya akan meningkatkan jumlah korban.
Pertemuan para pemimpin di Muenchen Jerman telah menghasilan satu kesepakatan yang bertujuan untuk mengakhiri permusuhan dalam seminggu ini. Tetapi kelompok pemberontak mengatakan tidak akan meletakkan senjata, kecuali Rusia berhenti membom dan didapat kepastian pemimpin Suriah akan diturunkan.
Reuters/jkgr

0 komentar:

Post a Comment