MOSCOW:(DM) - Banyak negara-negara Timur Tengah telah tertarik untuk membeli tank T-90 buatan Rusia. Jika tidak mendapat tentangan dan desakan dari Washington, tank ini mungkin akan mendominasi di Arab Timur dan Iran.
Tapi disamping memiliki peminat tank yang besar, jet tempur buatan Rusia juga bisa mengambil pangsa pasar yang cukup besar di dunia. Pesawat tempur Rusia yang beraksi di Suriah menarik perhatian para analis militer untuk dipelajari dan dianalisa.
Baru-baru ini, Rusia menerjunkan pesawat tempur terbaru Su-35 ke Suriah. Untuk saat ini, Su-35 adalah pesawat tempur multirole generasi 4 terbaik di dunia.
Teknologi persenjataan Rusia juga mendapat permintaan yang tinggi di kawasan Asia-Pasifik. China baru saja menandatangani kontrak dengan Rusia untuk pembelian 24 pesawat tempur Su-35 senilai US$ 2 milyar. Beijing menjadi pelanggan asing pertama dari Su-35, dan pengiriman jet tempur akan dimulai tahun ini.
Setahun yang lalu, Beijing juga meandatangani kontrak pembelian empat batalyon sistem rudal anti-pesawat S-400 senilai US$ 1,9 miliar. Negosiasi sudah dimulai pada tahun 2010-2011 dan pada tahun 2014 banyak isu-isu yamg menghambat pembelian sudah diselesaikan.
Bagi Rusia, keberhasilan pengiriman jet tempur Su-35 ke China akan lebih meningkatkan posisinya di pasar luar negeri. Diharapkan kemungkinan pembeli berikutnya dari Su-35 adalah Indonesia.
Selain itu, diketahui Mesir pada bulan Mei 2015 berniat membeli sekitar 46 pesawat tempur MiG-29M / M2 senilai US$ 2 milyar. Sebelumnya, dilaporkan Rusia dan Mesir juga menandatangani pengiriman dalam jumlah besar helikopter serang Ka-52.
Tapi bukan hanya negara-negara kawasan Timur Tengah dan Asia yang tertarik pada teknologi mutakhir Rusia. Armenia dan Belarusia juga akan menerima pesawat tempur Su-30M dan MiG-29. Kazakhstan juga menjadi pembeli pertama pesawat tempur Su-30CM. Mengakuisisi empat pesawat pada tahun 2014 dan memesan lagi tujuh jet tempur tambahan di akhir tahun 2015.
jkgr
0 komentar:
Post a Comment