WASHINGTON - Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, negaranya siap membagi informasi rahasia terkait sistem pertahanan misil Eropa kepada Rusia.
Juru bicara Pentagon April Cunningham mengatakan, Deputi Asisten Menteri Pertahanan AS Bradley Roberts akan membagi informasi rahasia dari sistem pertahanan misil Eropa kepada Negeri Beruang Merah.
Meski demikian, media Rusia tidak menjelaskan, informasi apa yang akan diberikan oleh Negeri Paman Sam ke Rusia. Demikian seperti diberitakan RIA Novosti, Selasa (13/3/2012).
AS berniat untuk menempatkan misil-misilnya di wilayah Eropa Timur, termasuk Polandia, dan juga Rumania. Penempatan misil tersebut juga kerap menuai kecaman di Rusia karena misil-misil itu mengarah ke fasilitas nuklir Rusia.
Rusia pun tidak percaya pada AS yang mengatakan bahwa sistem pertahanan misil Eropa digunakan untuk mewaspadai serangan dari Iran atau Korea Utara (Korut). Menurut Rusia, Rusia akan mengalami kesulitan untuk melakukan serangan balasan bila misil-misil AS benar-benar ditembakkan ke Negeri Beruang Merah.
Pada Mei mendatang, Rusia pun akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi North Atlantic Treaty Organization (KTT NATO) yang digelar di Chicago, AS. Pertemuan itu juga akan dimanfaatkan oleh Rusia untuk membahas isu sistem pertahanan misil Eropa yang sudah menjadi perdebatan panas.
Sekretaris Jendral NATO Anders Fogh Rasmussen juga ragu akan pembahasan tersebut. Rasmussen tampak pesimis, akan kelancaran proses dialog yang berlangsung antara NATO dan Rusia.(AUL)
Juru bicara Pentagon April Cunningham mengatakan, Deputi Asisten Menteri Pertahanan AS Bradley Roberts akan membagi informasi rahasia dari sistem pertahanan misil Eropa kepada Negeri Beruang Merah.
Meski demikian, media Rusia tidak menjelaskan, informasi apa yang akan diberikan oleh Negeri Paman Sam ke Rusia. Demikian seperti diberitakan RIA Novosti, Selasa (13/3/2012).
AS berniat untuk menempatkan misil-misilnya di wilayah Eropa Timur, termasuk Polandia, dan juga Rumania. Penempatan misil tersebut juga kerap menuai kecaman di Rusia karena misil-misil itu mengarah ke fasilitas nuklir Rusia.
Rusia pun tidak percaya pada AS yang mengatakan bahwa sistem pertahanan misil Eropa digunakan untuk mewaspadai serangan dari Iran atau Korea Utara (Korut). Menurut Rusia, Rusia akan mengalami kesulitan untuk melakukan serangan balasan bila misil-misil AS benar-benar ditembakkan ke Negeri Beruang Merah.
Pada Mei mendatang, Rusia pun akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi North Atlantic Treaty Organization (KTT NATO) yang digelar di Chicago, AS. Pertemuan itu juga akan dimanfaatkan oleh Rusia untuk membahas isu sistem pertahanan misil Eropa yang sudah menjadi perdebatan panas.
Sekretaris Jendral NATO Anders Fogh Rasmussen juga ragu akan pembahasan tersebut. Rasmussen tampak pesimis, akan kelancaran proses dialog yang berlangsung antara NATO dan Rusia.(AUL)
0 komentar:
Post a Comment