Para pejabat Amerika Serikat menyatakan tidak puas atas peningkatan kerjasama Iran dan India serta ketidakpatuhan negara itu terhadap sanksi yang dijatuhkan terhadap Iran. Oleh karena itu, kemungkinan India juga akan dijatuhi sanksi oleh pemerintah Amerika.
Sejumlah pejabat Amerika Serikat yang menolak namanya dipublikasikan menyatakan bahwa sampai saat ini Washington gagal meyakinkan New Delhi untuk tidak membeli minyak dari Iran.
Disebutkan bahwa jika proses impor minyak dari Iran itu terus berlanjut, maka kemungkinan besar Presiden Amerika Barack Obama juga akan membatasi ruang gerak bank-bank India dalam sistem perbankan Amerika Serikat.
Berdasarkan laporan IEA, pada enam bulan pertama 2011, India mengimpor minyak Iran hingga 328 ribu barel per hari dan merupakan negara pelanggan minyak Iran ketiga terbesar setelah Cina dan Jepang.
Rabu (14/3) Menteri Perminyakan India menyatakan bahwa mengingat peningkatan tuntutan, India akan melanjutkan impor minyaknya dari Iran dan tidak dapat berpartisipasi dalam sanksi sepihak yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat.
Menurut data statistik perkapalan internasional, tingkat impor minyak mentah dari Iran oleh Cina yang pada bulan Desember mengalami penurunan, telah kembali ke posisi normal yaitu 550 ribu barel per hari, setelah Tehran dan Beijing menyelesaikan kendala yang menghambat. (IRIB Indonesia/MZ)
0 komentar:
Post a Comment