TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Palestina buka suara atas kecaman Amerika Serikat (AS) yang dilontarkan terhadap negeri itu.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton mengecam serangan roket yang diluncurkan dari Gaza terhadap Israel, pada pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, beberapa waktu lalu.
Palestina meminta AS agar tidak membenarkan dan membela tindakan keji Israel terhadap warga Palestina.
"AS seharusnya berhenti mencela rakyat Palestina, yang hanya membela diri dari serangan zionis," ungkap Ismail Haniya, pemimpin Palestina di Gaza, seperti diwartakan Reuters, Kamis (15/3/2012).
Seharusnya, lanjut Ismail, Hillary mengunjungi Gaza dan melihat sendiri kekejaman Israel terhadap warga Palestina.
"Hillary tidak seharusnya berkata demikian, sebelum mengunjungi korban luka dari serangan udara Israel," tegasnya.
Pertikaian antara Israel dan Palestina terjadi ketika pesawat terbang Israel membunuh warga Palestina yang diduga militan.
Mereka disebut sedang merencanakan serangan di perbatasan Israel. Insiden itu memicu serangan roket balasan Palestina.
Israel merespons serangan itu, juga dengan serangan udara. Konflik itu mengakibatkan nyawa 25 warga Palestina melayang sia-sia. (*)
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton mengecam serangan roket yang diluncurkan dari Gaza terhadap Israel, pada pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, beberapa waktu lalu.
Palestina meminta AS agar tidak membenarkan dan membela tindakan keji Israel terhadap warga Palestina.
"AS seharusnya berhenti mencela rakyat Palestina, yang hanya membela diri dari serangan zionis," ungkap Ismail Haniya, pemimpin Palestina di Gaza, seperti diwartakan Reuters, Kamis (15/3/2012).
Seharusnya, lanjut Ismail, Hillary mengunjungi Gaza dan melihat sendiri kekejaman Israel terhadap warga Palestina.
"Hillary tidak seharusnya berkata demikian, sebelum mengunjungi korban luka dari serangan udara Israel," tegasnya.
Pertikaian antara Israel dan Palestina terjadi ketika pesawat terbang Israel membunuh warga Palestina yang diduga militan.
Mereka disebut sedang merencanakan serangan di perbatasan Israel. Insiden itu memicu serangan roket balasan Palestina.
Israel merespons serangan itu, juga dengan serangan udara. Konflik itu mengakibatkan nyawa 25 warga Palestina melayang sia-sia. (*)
0 komentar:
Post a Comment