Australia Tidak Operasikan Armada Helikopter Black Hawk

Sidney (AFP/ANTARA) - Australia tidak mengoperasikan armada helikopter Black Hawk setelah masalah dialami oleh mesin helicopter militer itu saat berada di Papua Nugini, pada Rabu.

"Saya dapat mengonfirmasikan bahwa sebagai tindakan pencegahan semua tugas terbang yang dianggap tidak penting oleh Angkatan Darat ditangguhkan," kata seorang juru bicara Angkatan Pertahanan Australia kepada AFP.

Langkah itu diambil setelah sebuah helikopter terpaksa melakukan pendaratan tiba-tiba di Kokoda, pada Selasa, setelah mengalami masalah selama misi pengintaian.

Empat orang awak dan empat penumpang helikopter, yang sedang mempersiapkan diri untuk acara Hari Anzac pada Rabu, melibatkan pejabat militer dan veteran Perang Dunia II, tidak mengalami cedera dalam insiden itu.



Menteri Pertahanan Stephen Smith dan pejabat lainnya di Papua Nugini pada upacara Hari Anzac yang menandai peringatan Perang Dunia I, Angkatan Darat Australia dan Selandia Baru (ANZAC) di Gallipoli.

Dalam pernyataan pada Januari, Angkatan Pertahanan Australia mengatakan mereka mengoperasikan 34 pesawat Black Hawk. Tiga armada dikerahkan ke Timor Timur, dan helikopter yang tersisa ditempatkan di Australia. (as/ik)