AS 550 Fennec
JKGR-(IDB) : Selain
memesan 8 unit AH 64 Apache, TNI AD terus memperkuat skuadron
helikopter dengan berencana mendatangkan AS 550 Fennec multi-role
helicopter, untuk mendampingi MI-35, MI-17.
Mesti
berbadan kecil dan single engine, namun varian terbaru AS 550 Fennec
sangat mematikan. Helokopter AS 550 C2 dilengkapi HeliTOW sighting system dan TOW anti-tank missiles.
HeliTOW
sight ini, dipasang di atap helikopter untuk menyuplai: direct view
optics+ day and night vision serta laser rangefinder.
Untuk
persenjataan serang darat, AS 550 C2 Fennec mengusung 7 misil x 2
roket launcher Forges de Zeebrugge atau 12 x 2 roket launcher Thales Brandt 68mm.
AS 550 Fennec
Persenjataan lainnya adalah: Senjata mesin Giat 20mm tipe M621, FN
Hershal twin 7.62mm dan 12.7mm machine gun pod. Sistem surveillance dan
observation-nya menggunakan Forward-looking infrared (FLIR), optical
cameras dan Spectrolab SX 16 searchlights.
Heli ini juga bisa menggunakan Radar warning receiver Thales Detexis EWR-99 dan countermeasures Alkan ELIPS.
Helikopter
AS 550 Fennec untuk Angkatan Darat, akan diproduksi PT Dirgantara
Indonesia (PT DI). Saat ini, PT DI sedang mengembangkan dua helikopter
baru untuk menggantikan NBO 105 yang produksinya bakal berakhir.
“Kedua
jenis helikopter yang akan diproduksi adalah Fennec dan Ecureuil.
“Kami sudah menandatangani kerjasama lanjutan dengan Eurocopter”, ujar
Juru bicara PT DI, Rakhendi Triyatna.
Selain untuk kebutuhan dalam negeri helikopter Fennec dan Ecuirrel akan dipasarkan ke berbagai negara.
Pengguna helikopter Eurocopter AS 550 Fennec antara lain: Militer Malaysia, Singapura, Thailand, Royal Australian Army, Angkatan Darat dan Udara Brasil, Angkatan Darat Denmark, Perancis, Uni Emirat dan Pakistan.
Helikopter AS 550 diproduksi oleh Perancis serta lisensi untuk Brasil, China dan Indonesia.
Hingga saat ini 3150 helikopter Fennec telah dipesan pembeli dari 70 negara dan 2500 diantaranya telah dikirim.
AS 550 dilengkapi single Turbomeca Arril 2B engine, yang mampu menyediakan 632 kW untuk take-off power. Kecepatan maksimum 287km/jam, jelajah 258km/jam dan mampu terbang 4 jam lebih.
Pada tahun 2005, Pasukan Denmark menggunakan helikopter Fennec untuk mendukung pasukan mereka di Irak.
Selain helicopter Fennec, PT DI juga bekerjasama dengan Eurocopter,
Perancis untuk memproduksi helikopter EC 725 dan EC 225. Namun untuk dua
jenis helikopter ini, PT DI hanya membuat badan dan ekor helikopter.
Sedangkan perakitannya dilakukan oleh Eurocopter di Perancis.
Sumber : JakartaGreater
0 komentar:
Post a Comment