Korut Proklamirkan Jadi Negara Nuklir

Korea Utara malah proklamirkan diri sebagai negara dengan persenjataan nuklir

Jurnas.com | TAK peduli dengan desakan internasional untuk menghentikan program nuklirnya, Korea Utara malah proklamirkan diri sebagai negara dengan persenjataan nuklir. Hal itu tertuang dalam konstitusi Korea Utara yang selesai direvisi pada 9 April 2010 lalu.

"Ketua Komisi Pertahanan Nasional Kim Jong-Il menjadikan tanah air kami sebagai sebuah negeri yang tak terkalahkan, sebuah negara bersenjatakan nuklir dengan sebuah kekuatan militer yang kuat demi mempersiapkan jalan untuk pembentukan sebuah bangsa yang kuat dan makmur," demikian sepenggal kalimat dari pembukaan konstitusi baru Korea Utara.

Dalam konstitusi lama, terminologi negara nuklir memang sama sekali tidak disinggung. Namun, sebetulnya Korea Utara sudah berpuluh-puluh tahun mengembangkan persenjataan nuklir. Tujuannya adalah untuk mempertahankan diri dari ancaman nuklir Amerika Serikat.


Menanggapi konstitusi baru Korea Utara tersebut, Cheon Sung-Whun, dari Institut Korea untuk Unifikasi Nasional, Korea Selatan, mengatakan, akan semakin mempersulit upaya internasional mendesak Pyongyang menghentikan program persenjataan nuklirnya. "Pernyataan ini sangat jelas menunjukkan bahwa Korea Utara tidak memiliki niat untuk menghentikan program nuklirnya dalam kondisi apapun," katanya..

Guru besar Universitas Kyungnam, Korea Selatan, Profesor Kim Keun-Sik mengatakan, konstitusi itu dibuat sebagai bagian penghormatan terhadap Kim Jong-Il. "Korea Utara memperlakukan status negara nuklir sebagai salah satu kunci prestasi mendiang pemimpinnya dan konstitusi baru ini merupakan salah satu faktornya," tambah dia.

Namun, Keun-Sik mengatakan, konstitusi baru Korea Utara tersebut sulit diinterpretasikan sebagai sebuah pesan, bahwa Korea Utara akan mempertahankan senjata nuklir apapun yang terjadi. “Konstitusi Korea Utara amat mudah diamandemen jika pemimpinnya menginginkan, “katanya.