Menhan Filipina Voltaire Gazmin (Foto: 2Space)
MANILA - Militer Filipina mengumumkan,
pihaknya mengerahkan pesawat untuk melakukan misi pengintaian di kawasan
sengketa Laut China Selatan. Hal ini diutarakan langsung oleh Menteri
Pertahanan Filipina Voltaire Gazmin.
"Benar kami melakukan hal tersebut. Kami terbang di atas wilayah itu," ujar Gazmin, seperti dikutip Abs-cbnnews, Jumat, (22/6/2012).
Dalam misi pengintaian tersebut, sebuah pesawat tempur Filipina kabarnya mengambil foto udara. Foto tersebut menunjukkan bahwa sejumlah kapal China belum ditarik keluar dari kawasan itu.
Fakta yang ditemukan oleh Filipina ini sekaligus membantah pernyataan Kedutaan Besar China di Manila yang menyatakan, sejumlah kapal nelayan telah ditarik keluar dari wilayah sengketa tersebut. Namun, China belum memberikan konfirmasi terkait klaim Filipina ini.
Sebelumnya, Filipina telah lebih dulu mengumumkan bahwa pihaknya telah menarik dua kapalnya dari wilayah tersebut dengan pertimbangan faktor cuaca buruk. Lalu, Kedubes China pun merilis pernyataan serupa meski pada akhirnya pernyataan China ini diragukan menyusul fakta lapangan yang baru saja ditemukan oleh Filipina.
Filipina dan China sudah sejak lama terlibat dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan. Namun, konflik antar kedua negara ini kembali memanas pada April lalu ketika Filipina menuduh nelayan China melakukan aktivitas ilegal di kawasan yang diperebutkan itu.
Meski sengketa wilayah ini telah bergulir sejak lama, namun hingga kini belum juga terselesaikan. Sebagian kalangan berpendapat, sulit untuk menemukan titik terang atas persoalan sengketa wilayah ini mengingat tidak ada satu pun negara yang bersedia memberikan wilayah kedaulatannya kepada negara lain.(rhs)
"Benar kami melakukan hal tersebut. Kami terbang di atas wilayah itu," ujar Gazmin, seperti dikutip Abs-cbnnews, Jumat, (22/6/2012).
Dalam misi pengintaian tersebut, sebuah pesawat tempur Filipina kabarnya mengambil foto udara. Foto tersebut menunjukkan bahwa sejumlah kapal China belum ditarik keluar dari kawasan itu.
Fakta yang ditemukan oleh Filipina ini sekaligus membantah pernyataan Kedutaan Besar China di Manila yang menyatakan, sejumlah kapal nelayan telah ditarik keluar dari wilayah sengketa tersebut. Namun, China belum memberikan konfirmasi terkait klaim Filipina ini.
Sebelumnya, Filipina telah lebih dulu mengumumkan bahwa pihaknya telah menarik dua kapalnya dari wilayah tersebut dengan pertimbangan faktor cuaca buruk. Lalu, Kedubes China pun merilis pernyataan serupa meski pada akhirnya pernyataan China ini diragukan menyusul fakta lapangan yang baru saja ditemukan oleh Filipina.
Filipina dan China sudah sejak lama terlibat dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan. Namun, konflik antar kedua negara ini kembali memanas pada April lalu ketika Filipina menuduh nelayan China melakukan aktivitas ilegal di kawasan yang diperebutkan itu.
Meski sengketa wilayah ini telah bergulir sejak lama, namun hingga kini belum juga terselesaikan. Sebagian kalangan berpendapat, sulit untuk menemukan titik terang atas persoalan sengketa wilayah ini mengingat tidak ada satu pun negara yang bersedia memberikan wilayah kedaulatannya kepada negara lain.(rhs)
0 komentar:
Post a Comment