INTELIJEN.co.id - Negara tetangga Malaysia mulai terkena efek krisis di Eropa, lewat turunnya ekspor. Krisis yang terjadi di negara-negara Eropa, pada akhirnya mengakibatkan permintaan pasar dari Eropa turun pula.
Pada akhir April 2012, nilai ekspor negara jiran itu mencapai 57,7 miliar ringgit (US$ 18,2 miliar). Nilai itu menurun tipis dibandingkan April 2011 yang mencapai 57,8 miliar ringgit.
Fakta ini, suka tidak suka telah menimbulkan keraguan terkait prospek ekonomi di Malaysia. Karena krisis di Eropa menjadi telah menjadi tantangan nyata yang bisa menahan kinerja ekspor negeri jiran itu. Ekspor Malaysia ke Uni Eropa pada April 2012 turun 14 persen, demikian juga dengan ekspor ke @S, turun 1,7 persen.
"Perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju dan kekhawatiran akan krisis utang di Eropa berimbas pada ekspor di April 2012, dengan turunnya ekspor barang-barang elektrik, karet, dan sawit," kata pejabat di Kementerian Perdagangan Malaysia dikutip dari AFP, Rabu (6/6/2012).
Selain itu, ekonomi China yang melambat juga mempengaruhi ekspor Malaysia. Bukan itu saja, negara-negara Asia Tenggara yang kaya akan sumber daya alam, saat ini mengalami tantangan ekspor komoditas yang berat seperti minyak sawit dan produk energi.
Malaysia saat ini merupakan negara dengan perekonomian ketiga terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan asal negara serumpun ini, juga memiliki pengelolaan kebun sawit yang sangat luas di Indonesia. INTELIJEN
0 komentar:
Post a Comment