Kapal China di Laut China Selatan (Foto: Xinhuanet)
MANILA - Filipina dilaporkan meminta dukungan
dari Myanmar atas sengketa wilayah dengan China di Laut China Selatan.
Permintaan itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Filipina
Albert del Rosario kepada Menteri Luar Negeri Myanmar U Maung Lwin
Wunna.
Menlu Filipina berkata, isu sengketa wilayah di Laut China Selatan masuk dalam agenda pembicaraannya dengan Menlu Myanmar dalam pertemuan keduanya di Manila, Filipina.
"Kami membahas isu Laut Barat Filipina (Laut China Selatan), termasuk di antaranya resolusi damai atas sengketa tersebut yang sesuai dengan hukum internasional," ujar Menlu de Rosario, seperti dikutip dari AFP, Sabtu, (16/6/2012).
Ditambahkan del Rosario, dalam kesempatan tersebut dia juga menginformasikan kode etik yang dianut oleh beberapa negara Association of South East Asian Nation (ASEAN) yang selama ini mempromosikan pencegahan terjadinya konflik di laut. "Menlu Lwin mengatakan, Myanmar akan mempertimbangkan usulan kami. Kami sangat berharap mereka (Myanmar) benar-benar melakukannya," tutur Menlu Filipina.
Pilihan Filipina untuk meminta dukungan Myanmar pastinya memiliki pertimbangan khusus mengingat Myanmar adalah sekutu dekat Negeri Tirai Bambu baik dalam bidang politik maupun ekonomi. Sengketa Laut China Selatan sendiri tidak hanya melibatkan China dan Filipina. Sejumlah negara seperti Taiwan, Brunei Darussalam, Vietnam dan Malaysia juga ikut mengklaim kedaulatan mereka atas Laut China Selatan. Namun, China dan Filipina selama ini dilaporkan paling sering mengalami konflik langsung atas sengketa wilayah tersebut.
Selama ini China dilaporkan mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. Bahkan menurut Filipina, klaim China meluas hingga ke wilayah perairannya.(rhs)
Menlu Filipina berkata, isu sengketa wilayah di Laut China Selatan masuk dalam agenda pembicaraannya dengan Menlu Myanmar dalam pertemuan keduanya di Manila, Filipina.
"Kami membahas isu Laut Barat Filipina (Laut China Selatan), termasuk di antaranya resolusi damai atas sengketa tersebut yang sesuai dengan hukum internasional," ujar Menlu de Rosario, seperti dikutip dari AFP, Sabtu, (16/6/2012).
Ditambahkan del Rosario, dalam kesempatan tersebut dia juga menginformasikan kode etik yang dianut oleh beberapa negara Association of South East Asian Nation (ASEAN) yang selama ini mempromosikan pencegahan terjadinya konflik di laut. "Menlu Lwin mengatakan, Myanmar akan mempertimbangkan usulan kami. Kami sangat berharap mereka (Myanmar) benar-benar melakukannya," tutur Menlu Filipina.
Pilihan Filipina untuk meminta dukungan Myanmar pastinya memiliki pertimbangan khusus mengingat Myanmar adalah sekutu dekat Negeri Tirai Bambu baik dalam bidang politik maupun ekonomi. Sengketa Laut China Selatan sendiri tidak hanya melibatkan China dan Filipina. Sejumlah negara seperti Taiwan, Brunei Darussalam, Vietnam dan Malaysia juga ikut mengklaim kedaulatan mereka atas Laut China Selatan. Namun, China dan Filipina selama ini dilaporkan paling sering mengalami konflik langsung atas sengketa wilayah tersebut.
Selama ini China dilaporkan mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. Bahkan menurut Filipina, klaim China meluas hingga ke wilayah perairannya.(rhs)
Okezone

0 komentar:
Post a Comment