Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

23 September 2012

Lagi, Utara ancam Selatan

4:31 PM Posted by Unknown No comments

Bendera Korea Utara dan Korea Selatan (Istimewa)

Seoul (ANTARA News) - Korea Utara memperingatkan akan melakukan pembalasan militer setelah kapal patroli angkatan laut Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke kapal nelayan Pyongyang di dekat perbatasan Laut Kuning.

Komando militer Korut di baratdaya mengatakan kapal angkatan laut Korsel pada Jumat memasuki wilayah perairannya dan "menembak sembarangan", kata pernyataan, yang disiarkan kantor berita resmi Pyongyang KCNA.


"Militer telah diperintahkan untuk menjadikan Laut Kuning sebagai perangkap bagi musuh-musuh dan melakukan satu perang besar-besaran bagi reunifikasi nasional jika musuh-musuh menembak walaupun satu peluru ke daerah pihak Korut," katanya seperti dikutip AFP.

"Yang belum dilakukan sekarang adalah serangan besar-besaran satuan-satuan garis depan (Korut) yang tidak mengenal batas."

Korsel mengatakan tembakan peringatan dilakukan terhadap kapal-kapal Korut setelah mereka memasuki perbatasan laut yang disengketakan itu yang adalah terbaru dalam serangkaian pelanggaran.

Tidak ada kapal Korut yang terkena tembakan dan mereka kembali ke perairan mereka di perbatasan laut bagian barat setelah insiden itu.

Insiden terjadi dekat pulau Yeonpyeong setelah serangkaian pelanggaran perbatasan baru-baru ini oleh kapal-kapal melayan Korut pada saat puncak musim ikan.

Itu adalah pertama kali dalam dua tahun Korsel memberikan tembakan peringatan untuk menghalau kapal-kapal asing dari perairan mereka.

Perbatasan maritim de facto dua Korea -- Garis Perbatasan Utara (NLL) -- tidak diakui Pyongyang dan menyebutnya sebagai keputusan sepihak pasukan PBB pimpinan AS setelah Perang Korea 1950-1953.

Perairan itu menjadi ajang pertempuran berdarah pada 1999, 2002 dan 2009.

Kedua Korea secara teknis tetap dalam status perang karena konflik Korea diakhiri dengan gencatan senjata, bukan oleh perjanjian perdamaian.


0 komentar:

Post a Comment