kapal selam U-209
Indonesia semestinya tidak hanya membeli kapal selam dari Korea Selatan,
meskipun keputusan untuk membeli kapal selam fotokopi U-209 itu
memunculkan perdebatan tersendiri di negeri ini. Sudah menjadi
pengetahuan umum kalau Seoul ingin meningkatkan kerjasama pertahanan
dengan Jakarta, termasuk dalam urusan ekspor senjata.
Kesempatan
tersebut semestinya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Jakarta,
termasuk dalam rangka memperkuat kekuatan Angkatan Laut.
Terdapat sejumlah keluhan terhadap korvet kelas Sigma dari Negeri Meneer. Sebagian dari keluhan itu sebenarnya karena pengambilan keputusan yang kurang tepat di masa lalu, yakni kenapa Indonesia memilih korvet dan bukan fregat.
Padahal kelas Sigma juga mempunyai versi
fregat yang kini digunakan oleh Angkatan Laut Maroko.
Korea Selatan sekarang tengah mengembangkan fregat kelas FFX. Menurut
rencana, selama periode 2012-2022, Angkatan Laut Negeri Ginseng itu akan
membeli 19 fregat buatan galangan dalam negerinya. Kalau Indonesia juga
membeli fregat itu, akan merupakan sebuah terobosan yang bagus sebab
akan meningkatkan daya tawar Jakarta terhadap Seoul dalam urusan
perdagangan senjata maupun teknologi pertahanan.
Maksudnya, pengadaan
FFX dari Korea Selatan dapat dijadikan salah satu posisi tawar guna
meminta sistem senjata lain dari Seoul.
Negeri Roh Tae Wo itu pasti senang kalau Jakarta menjadi konsumen FFX.
Tentang keandalan FFX tak perlu diragukan, karena fregat itu dirancang
dalam suasana perang sehingga harus bisa unggul dalam atmosfir
permusuhan di laut.
Seperti diketahui, Negeri Chun Do Hwan tersebut
masih menghadapi ancaman nyata dari Negeri Kim Il Sung.
Sehingga semua
sistem senjata yang dibangun oleh Seoul pasti dirancang untuk bertempur
dalam kondisi sesungguhnya.
0 komentar:
Post a Comment