KRI Kalahitam 828 |
Dua kapal tersebut berada di lokasi kejadian bersama dengan unsur intansi terkait kapal Basarnas 209 dan sea raider dari Pol air Batam pada saat tiba dilokasi kejadian ditemukan kapal berbendera Brasil tersebut sedang lego jangkar dan buritan dalam keadaan tenggelam sekitar 50 persen dan terlihat bangunan lambung tersisa kurang lebih 1 meter dari permukaan laut.
Pada saat ditemukan kondisi Kapal yang mengalami kebocoran tersebut bernama MT Itaperuna dengan kapten kapal bernama Eudes jenis kapal MT berat 26.639 Ton berbendera Brazil dengan anak buah 29 orang warga brazil mengalami musibah kebocoran pada saar berlayar dari Singapura tujuan Santos, Brazil.
Kapal yang diketahui tanpa muatan tersebut mengalami kebocoran pada ruang mesin, ruang pompa dan tangki ballast di lambung kiri kapal. Selanjutnya dilaksanakan pengelasan bawah air, guna menutup kebocoran yang dilaksanakan dari salah satu perusahaan dari keagenan di Singapura yang mengirimkan Tim Salvage untuk melaksanakan pengelasan bawah air guna menutup kebocoran di kapal MT Itaperuna.
Bedasarakan informasi terakhir dari perwakilan agen pelayaran di Tanjung Uban, kebocoran kapal telah berhasil diatasi dan untuk pengeringan diperlukan waktu sekitar 5 hari.
Akibat kebocoran kapal tersebut, dari hasil pemantauan yang dilaksnakan oleh dua unsur kapal perang RI, di sekitar lokasi kejadian tidak ditemukan indikasi pencemaran laut yang diakibatkan oleh kebocoran kapal MT Itaperuna di perairan sekitar Bintan.
Selanjutnya usai kegiatan SAR, dua KRI melanjutkan kegiatan operasi dalam rangka patroli keamanan laut di bawah kendali dan Komando dari Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurlaarmabar) Laksma TNI Tri Wahyudi, S.E.
Kepala Dispenarmabar
Agus Cahyono
Letkol Laut (KH) NRP. 10881/P
0 komentar:
Post a Comment