Panser APS-3 Anoa produksi PT Pindad
"Kita masih beli alutsista dari luar, untuk alat-alat khusus."
VIVAnews - Meski Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus
menambah alat utama sistem senjata (alutsista), demi melengkapi yang
sudah ada, bukan berarti buatan produksi dalam negeri dilupakan.
Kepala
Staf Angkatan TNI AD, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, meyakinkan hal
itu. Bahkan menurutnya, TNI tetap memprioritaskan produksi anak negeri.
"Kami
masih beli alutsista dari luar, untuk alat-alat khusus. Tapi kami juga
kembangkan untuk dibuat oleh dalam negeri. Alat yang bisa dibuat dalam
negeri, ya dibuat. Bagi yang tidak bisa dibuat, kami anggarkan untuk
membeli dari luar," ujar Pramono Edhie, Kamis 4 Oktober 2012.
Pramono
menjelaskan, alutsista produksi dalam negeri dibuat dengan sejumlah
penyesuaian yang ada di Indonesia. Penyempuraannya juga akan melihat di
lapangan.
"Perlengkapan prajurit mulai dari helm, seragam,
sepatu, parasut terjun payung, tas ransel, senjata, itu produk sudah
dalam negeri. disesuaikan dengan postur prajurit-prajurit kita yang
kecil badannya," ucap Pramono.
Selain itu, kata Pramono,
persenjataan Indonesia yang dibuat PT Pindad juga sudah menunjukkan
kualitasnya. Sebut saja Senjata Serbu (SS1 dan SS2) dan Tank Anoa.
Bahkan sejumlah negara tertarik dan segera memesan senjata buatan perusahaan dalam negeri itu.
0 komentar:
Post a Comment