TNI AD yakin alutsista buatan anak negeri tak kalah dengan asing.
TNI Angkatan Darat tetap memprioritaskan senjata-senjata buatan dalam
negeri untuk kebutuhan alat utama sistem persenjataan atau alutsista.
TNI Angkatan Darat yakin alutsista buatan anak negeri tak kalah dengan
produksi asing, terutama buatan PT Pindad.
"Kami utamakan dan usahakan tetap menggunakan alutsista produk dalam negeri. Alutsista utama yang digunakan prajurit adalah senjata," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Senin 22 Oktober 2012.
Menurut Pramono, TNI AD senjata-senjata dalam negeri yang digunakan prajuritnya bukan hanya menjadi alat utama yang dipakai. Tapi sudah menjadi senjata unggulan saat tampil di ajang internasional.
"Kemarin bertanding
di lomba tembak level ASEAN kita jadi nomor satu. Dan itu sudah diakui
negara tetangga," kata adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Dengan penggunaan senjata buatan dalam negeri dalam perlombaan menembak, lanjut Pramono, negara-negara tetangga malah jatuh hati. Bahkan hendak membelinya.
"Kami menggunakan produk dalam negeri dalam lomba tembak itu. Sampai negara tetangga ingin membeli senjata yang kita gunakan itu," ujarnya.
Senjata yang dimaksud Pramono adalah senjata buatan PT Pindad (Persero), yakni Senapan Serbu versi 1 (SS1) dan SS2. "Juga Panser Anoa yang sudah dibuat tidak kami beli dari luar. Helikopter yang dibuat PT Dirgantara Indonesia juga tidak kami beli dari luar," ujarnya.(umi)
© VIVA.co
Kontingen Indonesia menggunakan SS2 Pindad
(Foto Indo defense)
|
"Kami utamakan dan usahakan tetap menggunakan alutsista produk dalam negeri. Alutsista utama yang digunakan prajurit adalah senjata," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Senin 22 Oktober 2012.
Menurut Pramono, TNI AD senjata-senjata dalam negeri yang digunakan prajuritnya bukan hanya menjadi alat utama yang dipakai. Tapi sudah menjadi senjata unggulan saat tampil di ajang internasional.
Dengan penggunaan senjata buatan dalam negeri dalam perlombaan menembak, lanjut Pramono, negara-negara tetangga malah jatuh hati. Bahkan hendak membelinya.
"Kami menggunakan produk dalam negeri dalam lomba tembak itu. Sampai negara tetangga ingin membeli senjata yang kita gunakan itu," ujarnya.
Senjata yang dimaksud Pramono adalah senjata buatan PT Pindad (Persero), yakni Senapan Serbu versi 1 (SS1) dan SS2. "Juga Panser Anoa yang sudah dibuat tidak kami beli dari luar. Helikopter yang dibuat PT Dirgantara Indonesia juga tidak kami beli dari luar," ujarnya.(umi)
0 komentar:
Post a Comment