Tank-tank Israel dalam posisi menghadap sebuah desa Suriah dari Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel, Senin (12/11).
GOLAN:(DM)--Ketegangan masih menyelimuti wilayah perbatasan Palestina
pascagencatan senjata Hamas dengan Israel, Rabu (21/11) lalu. Serangan
tak bertuan menghantam patroli militer Israel di Dataran Tinggi Golan
dari arah Suriah.
Belum ada yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.''Ada serangan menuju kendaran militer Israel di sepanjang perbatasan (Golan),'' seorang juru bicara militer Israel mengatakan demikian kepada kantor berita AFP, dan dilansir Turkish Weekly, Senin (26/11).
Sumber tersebut mengatakan serangan terjadi pada Ahad (25/11) malam waktu setempat. Tidak ada korban jiwa dalam serangan kali ini yang berasal dari arah timur laut DataranTinggi Golan.
Jubir tersebut menyatakan militer zionis tidak membalas serangan, dan memilih untuk melaporkan insiden tersebut kepada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk diselidiki.
Israel menyiagakan prajurit dan artileri berupa tank-tank andalannya, Merkava, di Dataran Tinggi Golan. Resminya tentara zionis mengantisipasi melebarnya perang tua di Suriah. Namun internasional menolak keberadaan tentara di kawasan tersebut.
Dataran Tinggi Golan adalah kawasan perbukitan setinggi 2.800 meter. Tempat itu strategis sebagai suar pengamat negara-negara sekitar, yang terletak di simpang batas Lebanon, Yordania, Suriah dan Israel.
Internasional mengakui kawasan seluas tak kurang dari 1.800 kilo meter per segi itu adalah milik Suriah. Namun zionis mencaplok kawasan tersebut dalam perang Yon Kippur 1973, dan memberi nama bukit tersebut sebagai ''Mata Israel''.
Secara teknis Israel dan Suriah tidak pernah melakukan perdamaian. Keduanya masih berperang untuk mempertahankan dataran tersebut.
PBB mengerahkan pasukan penjaga perdamaian yang menghalangi eskalasi militer di kawasan tersebut, dan situasi beringsut tenang dalam beberapa dekade lalu.
Namun pekan lalu saat Hamas melawan agresi Israel, Merkava Israel juga menembakkan mortir ke sejumlah wilayah Suriah. Serangan tersebut adalah balasan setelah militer Suriah melayangkan beberapa mortir ke fasilitas militer Israel, dan pemukiman Yahudi di dataran tinggi tersebut.
Belum ada yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.''Ada serangan menuju kendaran militer Israel di sepanjang perbatasan (Golan),'' seorang juru bicara militer Israel mengatakan demikian kepada kantor berita AFP, dan dilansir Turkish Weekly, Senin (26/11).
Sumber tersebut mengatakan serangan terjadi pada Ahad (25/11) malam waktu setempat. Tidak ada korban jiwa dalam serangan kali ini yang berasal dari arah timur laut DataranTinggi Golan.
Jubir tersebut menyatakan militer zionis tidak membalas serangan, dan memilih untuk melaporkan insiden tersebut kepada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk diselidiki.
Israel menyiagakan prajurit dan artileri berupa tank-tank andalannya, Merkava, di Dataran Tinggi Golan. Resminya tentara zionis mengantisipasi melebarnya perang tua di Suriah. Namun internasional menolak keberadaan tentara di kawasan tersebut.
Dataran Tinggi Golan adalah kawasan perbukitan setinggi 2.800 meter. Tempat itu strategis sebagai suar pengamat negara-negara sekitar, yang terletak di simpang batas Lebanon, Yordania, Suriah dan Israel.
Internasional mengakui kawasan seluas tak kurang dari 1.800 kilo meter per segi itu adalah milik Suriah. Namun zionis mencaplok kawasan tersebut dalam perang Yon Kippur 1973, dan memberi nama bukit tersebut sebagai ''Mata Israel''.
Secara teknis Israel dan Suriah tidak pernah melakukan perdamaian. Keduanya masih berperang untuk mempertahankan dataran tersebut.
PBB mengerahkan pasukan penjaga perdamaian yang menghalangi eskalasi militer di kawasan tersebut, dan situasi beringsut tenang dalam beberapa dekade lalu.
Namun pekan lalu saat Hamas melawan agresi Israel, Merkava Israel juga menembakkan mortir ke sejumlah wilayah Suriah. Serangan tersebut adalah balasan setelah militer Suriah melayangkan beberapa mortir ke fasilitas militer Israel, dan pemukiman Yahudi di dataran tinggi tersebut.
0 komentar:
Post a Comment