Yerusalem, - Pemerintah Israel melontarkan
ancaman terhadap gerakan Hamas menyusul serangkaian serangan roket
terbaru yang dilancarkan ke negeri Yahudi itu. Diingatkan Israel, Hamas
akan membayar mahal atas tindakannya itu.
"Hamas bertanggung jawab atas serangan roket dan semua upaya lain untuk membahayakan tentara-tentara dan warga sipil kami, bahkan ketika kelompok lain ikut serta. Dan Hamaslah yang akan membayar mahal," tegas Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (12/11/2012).
Ketegangan Israel-Palestina kembali meningkat sejak Sabtu, 10 November lalu, ditambah lagi dengan pernyataan-pernyataan keras dari pejabat-pejabat Israel. Hal ini menimbulkan spekulasi akan adanya operasi Israel yang lebih keras terhadap Gaza.
"Selama dua hari terakhir, IDF (Pasukan Pertahanan Israel), atas perintah saya, tengah mengevaluasi sejumlah opsi untuk respons yang lebih keras terhadap Hamas dan organisasi-organisasi teror lainnya di Gaza," kata Barak.
"Kami akan menyerang dengan intensitas yang terus bertambah," imbuhnya.
Situasi kembali memanas pada Sabtu (10/11) malam waktu setempat, ketika militan-militan Gaza menembakkan rudal anti-tank ke sebuah kendaraan jeep Israel di perbatasan Gaza. Akibatnya, empat tentara Israel luka-luka. Militer Israel pun membalas dengan melancarkan serangan-serangan udara dan tembakan artileri yang menewaskan 6 warga Palestina dan melukai 35 orang lainnya pada Minggu (11/11) kemarin.
Para militan Palestina kemudian menembakkan setidaknya 85 roket ke wilayah Israel selatan. Akibatnya, empat warga Israel luka-luka di kota perbatasan Israel, Sderot.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan, Israel siap meningkatkan responsnya atas serangan-serangan roket Palestina. "Militer sedang bertindak dan akan bertindak dengan keras terhadap organisasi-organisasi teroris di Jalur Gaza. Mereka mendapat pukulan keras dari militer," ujar Netanyahu dalam rapat kabinet Israel.
"Dunia harus menyadari bahwa Israel tak akan tinggal diam menghadapi upaya-upaya untuk menyerang kita. Kita siap meningkatkan tindakan -tindakan kita," imbuhnya.
detik
"Hamas bertanggung jawab atas serangan roket dan semua upaya lain untuk membahayakan tentara-tentara dan warga sipil kami, bahkan ketika kelompok lain ikut serta. Dan Hamaslah yang akan membayar mahal," tegas Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (12/11/2012).
Ketegangan Israel-Palestina kembali meningkat sejak Sabtu, 10 November lalu, ditambah lagi dengan pernyataan-pernyataan keras dari pejabat-pejabat Israel. Hal ini menimbulkan spekulasi akan adanya operasi Israel yang lebih keras terhadap Gaza.
"Selama dua hari terakhir, IDF (Pasukan Pertahanan Israel), atas perintah saya, tengah mengevaluasi sejumlah opsi untuk respons yang lebih keras terhadap Hamas dan organisasi-organisasi teror lainnya di Gaza," kata Barak.
"Kami akan menyerang dengan intensitas yang terus bertambah," imbuhnya.
Situasi kembali memanas pada Sabtu (10/11) malam waktu setempat, ketika militan-militan Gaza menembakkan rudal anti-tank ke sebuah kendaraan jeep Israel di perbatasan Gaza. Akibatnya, empat tentara Israel luka-luka. Militer Israel pun membalas dengan melancarkan serangan-serangan udara dan tembakan artileri yang menewaskan 6 warga Palestina dan melukai 35 orang lainnya pada Minggu (11/11) kemarin.
Para militan Palestina kemudian menembakkan setidaknya 85 roket ke wilayah Israel selatan. Akibatnya, empat warga Israel luka-luka di kota perbatasan Israel, Sderot.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan, Israel siap meningkatkan responsnya atas serangan-serangan roket Palestina. "Militer sedang bertindak dan akan bertindak dengan keras terhadap organisasi-organisasi teroris di Jalur Gaza. Mereka mendapat pukulan keras dari militer," ujar Netanyahu dalam rapat kabinet Israel.
"Dunia harus menyadari bahwa Israel tak akan tinggal diam menghadapi upaya-upaya untuk menyerang kita. Kita siap meningkatkan tindakan -tindakan kita," imbuhnya.
detik
0 komentar:
Post a Comment