Indonesia dan Singapura sejak 1970 telah melakukan latihan bersama, dan sejak 1989
latihan antara AD Singapura dan Indonesia bertajuk Safkar Indopura
dimulai (photo : Kostrad)
Dalam rangka
Latma Safkar Indopura 24/2012, pada tanggal 21 Nopember 2012. Wakasad Letnan
jenderal TNI Budiman dan Wakasad
Singapura Brigjen Tung Yui Fai membuka
kegiatan Latihan Tempur Bersama antara Angkatan Darat Indonesia dan
Singapore Army Forces yang diadakan pada tanggal 21-28 Nopember 2012.
Kegiatan
yang bertempat di Pusat Pendidikan Infanteri Cipatat ini dimulai pada tanggal
21 Nopember 2012 dan dibuka dengan opening ceremony yang dihadiri oleh para
tentara Angkatan Darat Indonesia dan Singapore Army Forces. Pada hari yang sama
pula, diselenggarakan displai alutsista dari Singapore Army Forces, Yonif 323
Raider Kostrad, Yonif 201 Mekanis, dan PT Pindad (Persero).
Adapun
materi latihan pada Safkar Indopura ke-24 ini antara lain Latihan silang (Cross
Training) dalam materi taktik dan menembak, Latihan taktis dengan pasukan
Infanteri mekanis dalam OLI (FTX), dan Latihan Posko 1 (CPX) tingkat Brigif dan
Batalyon (2 tingkat). Sedangkan pasukan dan personel pendukung yang dilibatkan
dalam latihan bersama ini sejumlah 1.150 personel terdiri dari TNI AD 700
personel dan AD Singapura 450 personel.
Dalam displai alutsista, Pindad menampilkan panser Anoa dan Komodo, sedangkan Singapura menampilkan Terrex (photo : bumn)
Kasad
Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan
Wakasad Letjen TNI Budiman mengatakan, Latihan Bersama Safkar Indopura ini telah
memasuki tahun ke-24, sehingga kedua negara sudah banyak belajar dan
mengaplikasikan taktik dan teknik latihan bertempur sesuai pengalaman prajurit
masing-masing.
Setelah
mengunjungi stand pameran, rombongan Angkatan Darat RI dan Singapore Army Forces,
melakukan uji kendaraan tempur. Kendaraan tempur yang digunakan adalah Panser
Anoa milik TNI Angkatan Darat dan Terrex milik Singapore Army Forces. Mereka
berkeliling mengitari komplek Pusdikif Cipatat.
Kegiatan ini
diadakan selain untuk mengetahui kualitas peralatan tempur masing-masing
negara, mengetahui strategi bertempur masing-masing negara, juga untuk
memelihara hubungan baik antara Indonesia dan Singapura melalui bidang militer.
0 komentar:
Post a Comment