Foto : Menhan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi (IISS)
KUALA LUMPUR - Menteri Pertahanan Malaysia
Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, negaranya tidak ingin dianggap sebagai
negara teroris meski dua orang warga Malaysia saat ini ditahan di
Lebanon usai dituduh memiliki hubungan dengan Al Qaeda. Hamidi
menambahkan, selama ini Malaysia selalu bekerja keras untuk melawan
teror.
"Militer, polisi dan Dewan Keamanan Nasional Malaysia bekerja sama untuk mengawasi aktivitas teroris," ujar Hamidi, seperti dikutip Bernama, Kamis (1/11/2012).
Ucapan itu merupakan komentar Hamidi yang dimintai keterangan mengenai penahanan dua warga Malaysia di Lebanon, Razif Mohamad Ariffin dan Mohamad Razin Shahar Mustapha Kamal. Kedua pria itu diduga menjalani pelatihan bom bunuh diri dan memiliki hubungan dengan militan Al Qaeda.
Meski demikian, kedua warga Malaysia itu menepis tuduhan mengenai keterlibatannya dalam aksi teror. Kedua pemuda itu ditangkap di salah satu hotel di Kota Beirut.
Selain terorisme, Hamidi turut berkomentar mengenai ancaman senjata biologi yang akan menjadi ancaman baru bagi Negeri Jiran. Hamidi menjelaskan bahwa, Malaysia mulai mempersiapkan rancangan hukum untuk menghadapi ancaman senjata mematikan itu.
"Perang biologi adalah bentuk dari perang baru yang bisa terjadi tidak hanya di Malaysia, namun juga seluruh wilayah ASEAN," imbuhnya.
"Militer, polisi dan Dewan Keamanan Nasional Malaysia bekerja sama untuk mengawasi aktivitas teroris," ujar Hamidi, seperti dikutip Bernama, Kamis (1/11/2012).
Ucapan itu merupakan komentar Hamidi yang dimintai keterangan mengenai penahanan dua warga Malaysia di Lebanon, Razif Mohamad Ariffin dan Mohamad Razin Shahar Mustapha Kamal. Kedua pria itu diduga menjalani pelatihan bom bunuh diri dan memiliki hubungan dengan militan Al Qaeda.
Meski demikian, kedua warga Malaysia itu menepis tuduhan mengenai keterlibatannya dalam aksi teror. Kedua pemuda itu ditangkap di salah satu hotel di Kota Beirut.
Selain terorisme, Hamidi turut berkomentar mengenai ancaman senjata biologi yang akan menjadi ancaman baru bagi Negeri Jiran. Hamidi menjelaskan bahwa, Malaysia mulai mempersiapkan rancangan hukum untuk menghadapi ancaman senjata mematikan itu.
"Perang biologi adalah bentuk dari perang baru yang bisa terjadi tidak hanya di Malaysia, namun juga seluruh wilayah ASEAN," imbuhnya.
(AUL) Okezone
0 komentar:
Post a Comment