Ada yang menarik dari Pameran Indo Defence 2012 kemarin. Sebuah industri
swasta yang bergerak dalam bidang sistem pertahanan militer unjuk gigi
di pameran 2 tahunan tersebut. Perusahaan ini memproduksi peralatan
avionik pesawat tempur yang diharapkan mampu menjadikan Indonesia
mandiri, untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI.
Avionik merupakan peralatan di sebuah pesawat tempur yang berhubungan
dengan sistem navigasi, komunikasi, dan persenjataan. Siapa sangka jika
sistem avionik pesawat tempur ini merupakan hasil produksi dalam negeri?
Namun ini merupakan hasil karya sebuah perusahaan asal Surabaya,
Infoglobal.
Peralatan inilah yang ada di dalam kokpit pesawat yang akan menjadi indikator, dan dikontrol oleh seorang pilot pesawat tempur.
Peralatan inilah yang ada di dalam kokpit pesawat yang akan menjadi indikator, dan dikontrol oleh seorang pilot pesawat tempur.
Adi sasongko
adalah orang yang berada dibalik perusahaan yang memproduksi sistem
avionik ini. Adi mengaku bukan hal mudah untuk mendapatkan kepercayaan
sebuah negara, terutama dalam bidang sistem pertahanan.
Kesempatanlah yang membuat Adi akhirnya memutuskan untuk mengembangkan peralatan avionik ini 12 tahun yang lalu. Kini perusahaan yang ia pimpin sudah memiliki 200 karyawan di Surabaya.
Peralatan yang dimiliki perusahaan lokal ini sudah menjadi perlengkapan untuk pesawat tempur Hawk 100, 200, dan F5. Cukup membanggakan bagi Indonesia, namun Adi berharap pemerintah dapat berperan aktif lagi.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah kepada perusahaan lokal, seharusnya Indonesia sudah bisa mandiri dalam pengembangan alutsista tanpa harus membeli peralatan dari luar negeri.
Kesempatanlah yang membuat Adi akhirnya memutuskan untuk mengembangkan peralatan avionik ini 12 tahun yang lalu. Kini perusahaan yang ia pimpin sudah memiliki 200 karyawan di Surabaya.
Peralatan yang dimiliki perusahaan lokal ini sudah menjadi perlengkapan untuk pesawat tempur Hawk 100, 200, dan F5. Cukup membanggakan bagi Indonesia, namun Adi berharap pemerintah dapat berperan aktif lagi.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah kepada perusahaan lokal, seharusnya Indonesia sudah bisa mandiri dalam pengembangan alutsista tanpa harus membeli peralatan dari luar negeri.
Salah Satu Sistem Avionik TCAS |
Sistem avionik merupakan peralatan elektronik penerbangan yang mencakup
seluruh sistem elektronik yang dirancang untuk digunakan di pesawat
terbang. Sistem utamanya meliputi sistem komunikasi, navigasi dan
indikator serta manajemen dari keseluruhan sistem.
Avionik juga mencakup ratusan sistem yang berada di pesawat terbang dari
yang paling sederhana seperti lampu pencari pada helikopter polisi
sampai sistem yang kompleks seperti sistem taktikal pada pesawat
peringatan dini.
Sistem Avionik mulai digunakan pada 1970-an. Sebelumnya, instrumen-instrumen pada pesawat terbang seperti radio, radar, sistem bahan bakar dan navigasi masih menggunakan sistem mekanis. Avionik berkembang sejalan dengan berkembangnya teknologi elektronik.Avionik dimulai dengan perkembangan teknologi analog, dan terus di perluas dengan teknologi digital.
Sejalan dengan makin berkembangnya dunia penerbangan, avionik makin memperluas cakupannya ke bidang lain seperti pengendalian mesin pesawat, pengendalian kontrol penerbangan, situational awareness dan berbagai peralatan pembantu seperti peralatan pengendalian roda pendarat, pengendalian temperatur dan tekanan udara di kabin dan pengendalian noise/kebisingan di dalam pesawat.
Pada dekade 2000-2010-an, avionik telah dikembangkan dengan menggunakan sistem komputer modular [IMA] Integrated Modular Avionics dan sistem ethernet AFDX yang serupa dengan sistem Internet komersial.
Metro TV / Wikipedia
0 komentar:
Post a Comment