Jet tempur Myanmar dalam acara parade nasional (ilustrasi)
YANGON:(DM)---Tentara Myanmar akhirnya memutuskan
menggunakan serangan udara untuk menggempur serangan dari kelompok
separatis di wilayah utara. Keterangan itu disampaikan kedua belah
pihak, Rabu (2/12) dalam konflik kian meningkat hingga menumbuhkan
keraguan atas langkah reformasi negara tersebut.
Pertempuran antara militer Myanmar, dikenal dengan julukan 'Tatmadaw' dan sayap militer Kachin Independence Organisation (KIO) kian memburuk dalam beberapa hari terakhir di saat angkatan darat pemerintah berupaya merebut kembali salah satu pangkalannya, tutur salah satu negosiator pemerintah yang terlibat dalam pembicaraan damai.
"Kami mendengar militer menggunakan helikopter dan jet latihan ketika mencoba merebut balik kamp-kamp mereka," kata si negosiator, Hl Mung Shwe yang juga penasehat Presiden Thein Sein, seperti dikutip AFP.
Ia menolah menyebut detail bagaimana pesawat udara itu digunakan. Namun laporan portal berita militer, Myawaddy yang berbahasa Burma menyebut satu pangkalan kunci telah direbut kembali dari kelompok separatis dengan bantuan dari serangan udara di wilayah tersebut.
Pertempuran antara militer Myanmar, dikenal dengan julukan 'Tatmadaw' dan sayap militer Kachin Independence Organisation (KIO) kian memburuk dalam beberapa hari terakhir di saat angkatan darat pemerintah berupaya merebut kembali salah satu pangkalannya, tutur salah satu negosiator pemerintah yang terlibat dalam pembicaraan damai.
"Kami mendengar militer menggunakan helikopter dan jet latihan ketika mencoba merebut balik kamp-kamp mereka," kata si negosiator, Hl Mung Shwe yang juga penasehat Presiden Thein Sein, seperti dikutip AFP.
Ia menolah menyebut detail bagaimana pesawat udara itu digunakan. Namun laporan portal berita militer, Myawaddy yang berbahasa Burma menyebut satu pangkalan kunci telah direbut kembali dari kelompok separatis dengan bantuan dari serangan udara di wilayah tersebut.
0 komentar:
Post a Comment