Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

02 January 2013

Pengamat : Indonesia Ideal Memiliki 50-60 Skuadron Tempur

10:56 PM Posted by Unknown 4 comments

JAKARTA-(DM) : Rencana TNI AU yang akan diperkuat 102 pesawat baru sebagai bagian dari rencana strategis (Renstra) dan pemenuhan Minimum Essential Forces (MEF), dianggap tidak lepas dari perencanaan modernisasi alat utama sistem senjata (Alutsista) secara umum saja. Sebab, secara prinsip, perkuatan TNI AU yang sesungguhnya baru akan terlihat 2024 nanti.

Melihat perkuatan TNI AU tidak lepas dari perencanaan modernisasi Alutista secara umum. Secara prinsip, perkuatan tersebut baru terlihat 2024. Berapa skadron yang dibutuhkan, mulai dari pesawat tempur, latih dan angkut, “ ujar pengamat pertahanan Muradi, ketika dihubungi itoday, Rabu (2/1).

Muradi menganggap apa yang diungkapkan adalah bagian dari perencanaan, dan tidak ada masalah dengan perencanaan tersebut. Hanya kemudian harus digarisbawahi, sejauh mana renstra itu implementatif.

“Saya tetap pada dua hal, pertama, dia harus tidak menggunakan alutsista yang sifatnya satu pintu, karena ini menyangkut maintenance ke depan. Jika bermasalah dengan HAM maka akan mendapatkan kesulitan. Kedua, lebih kepada penggunaan produk local. Untuk pesawat tempur, Indonesia baru bisa kerjasama dengan Korea Selatan, “ tuturnya.

Pengamat pertahanan yang juga dosen di FISIP Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung ini mengungkapkan, bicara pertahanan juga bicara anggaran dan komitmen pemerintah. Dari situ dapat terlihat apakah yang diungkapkan KSAU itu rasional atau tidak. Kalau melihat polanya 2024 itu masih rasional, hanya masalahnya dalam konteks realisasi.

Muradi menilai, pesawat yang dibeli seperti sukhoi, f-16 dan super tucano secara prinsipil sudah oke, yang menjadi masalah adalah bagaimana menambah dan memperkuat yang ada. Sedangkan proses modernisasi adalah lebih kepada kebutuhan pesawat angkut yang kebanyakan sudah uzur.

“Mungkin tahapan sampai 2014 hanya kepada pergantian pesawat lama menjadi pesawat baru, sedangkan untuk tahapan 2024 mungkin berfokus pada modernisasi bukan sekedar mengganti, tetapi juga menambah. Bagi saya, bicara 2024 bukan lagi pemenuhan MEF, tetapi justru mewujudkan kekuatan maksimum agar kembali menjadi raja di Asia Tenggara, “ ujarnya.

Ketika ditanya pendapatnya tentang jumlah ideal pesawat tempur yang seharusnya dimiliki TNI AU, Muradi memberikan perhitungan yang cukup mengejutkan, dimana Ia menilai Indonesia setidak memiliki 20-30 skadron pesawat tempur.

“Kalau bicara standar, saya kira perlu 20-30 skadron tempur dimana satu skadron berisikan 16-18 pesawat tempur. Tetapi idealnya Indonesia butuh 50-60 skadron untuk mengcover, “tandasnya.


Sumber : Itoday

4 comments:

  1. sebenarnya itu tidak wajib, dana utk 50 skuardon harusnya bisa dimanfaatkan utk membangun skuardon UAV berbagai fungsi. sebab kalau 50 skuardon pesawat tempur itu hanya mubazir, menyerang formasi pswt tempur, atau membom, patroli.. itu memakan biaya besar bensin dan biaya operasional pswt tempur.. kalau UAV tidak, karena uav dan rudal cukup menghancurkan pesawat2 tempur musuh, bisa berpatroli dengan uav mungil.. bayangkin 400 pswt tempur di seluruh indonesia akan memerlukan biaya service rp.50 trilyun lebih pertahun.. tapi terbang gak banyak, ditaruh.. jarang menghadapi formasi pswt2 musuh.. karena sudah disediakan uav Ghost bisa menghancurkan semua target dan pengintaian.. coba pikir baik2. termasuk gaji para pilot, teknologi upgrade pswt tempur, umur pswt tempur, biaya pemeliharaan, biaya patroli, semuanya dapat menghancurkan kemandirian kekuatan TNI. padahal solusinya kan UAV dan rudal mampu menghadapi semua tantangan dan EFEKTIF. Harganya murah, bisa perbanyak kuantitas rudal/roket dan perlengkapan robot dan perlengkapan intelijin militer utk SPE

    ReplyDelete
  2. karena dalam peperangan, pesawat tempur diandalkan. akan menghabiskan banyak biaya operasional. kalau uav2 itu tidak perlu habiskan biaya, tinggal terbangkan saja.. deteksi dan analisa.. gempur target2.. sebab tiap pesawat tempur jenis manapun jika terbang pasti ditembak musuh.. karena pswt tempur itu punya kelemahan besar.. oleh rudal optik kamera

    ReplyDelete
  3. TNI AU secukup miliki 150 pswt tempur, udah bisa melumpuhkan 3 negara saja.. dgn dukungan uav canggih.. ingat dana jangan beli 50 skuardon donk., tapi lihat strategi utk dioleh oleh dana.. misalnya teknologi, infrastruktur pendukung SPE, uav, robot, alat2 mata2 terbang, dll

    ReplyDelete
  4. israel saja mengerahkan 15 pst tempur utk menyerang palestina, amerika saja sanggup 50 pswt tempur bareng pswt2 eropa pada jaman jadul.. sekarang amerika andalkan uav saja dan rudal2... pswt2 tempur saja tdk berani menyerang di atas pertahanan negara musuh.. jumlah itu bukan diutamakin tapi diutamakin adalah kemampuan para pilot saja. biarlah uav2 mengurus semua.. :D

    ReplyDelete