Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

18 February 2013

Manuver Baru Mesir Seret Israel ke Meja Hijau

7:29 PM Posted by Unknown No comments
KAIRO:(DM) - Mesir berencana menyeret Israel ke pengadilan kriminal internasional atas ulah rezim Zionis menjarah sumber daya alam negeri Piramida itu. Koran Israel, Calcalist dalam edisi terbarunya menulis, Osamah Kamal, menteri Perminyakan Mesir dalam beberapa hari mendatang akan mengajukan gugatan ke pengadilan pidana internasional terkait penjarahan sumber daya alam Mesir di Bukit Sinai oleh Israel yang dilakukan antara tahun 1967 hingga 1982. Kairo juga menuntut Israel membayar ganti rugi senilai $480 miliar.

Tidak hanya itu, menteri perminyakan Mesir juga menyatakan menghentikan ekspor gas negaranya ke Israel. Kamal mengatakan, Mesir tidak akan tinggal diam menyikapi penjarahan satu barel minyak pun yang dilakukan Israel di gurun Sinai.

Menteri perminyakan menegaskan pihaknya menempuh langkah diplomatik dan jalur hukum demi menuntut haknya meminta ganti rugi dari Israel melalui pengadilan internasional.

Aksi ini diambil pemerintah Kairo menyusul aksi unjuk rasa warga Mesir selama beberapa bulan lalu yang berlangsung di berbagai kota, termasuk di depan kedutaan Israel di Kairo untuk menuntut pemerintah memutuskan hubungan politik dan ekonomi dengan rezim Zionis.


Demonstran Mesir juga menuntut pembatalan perjanjian Camp David antara pemerintah Kairo dengan Israel. Kesepakatan itu ditandatangani oleh Anwar Sadat sebagai presiden Mesir ketika itu dan perdana menteri Israel Menachem Begin pada tanggal 17 September 1978.

Meletusnya revolusi rakyat yang mengambil inspirasi dari kebangkitan Islam di kawasan dua tahun lalu berhasil menumbangkan rezim despotik boneka Israel dan AS. Kini rakyat menuntut hak-haknya, termasuk peninjauan ulang kerjasama dengan pihak lain yang merugikan bangsa Mesir. Di bawah rezim Mubarak, Mesir menjual gas dengan harga murah ke Israel. Tidak hanya itu, Israel mendapatkan berbagai kemudahan dari pemerintahan Mubarak yang justru merugikan kepentingan Mesir.

Sentimen anti–Israel dan tuntutan pemutusan hubungan bilateral antara Kairo dan Tel Aviv semakin menguat di kalangan masyarakat Mesir. Gelombang baru ini meningkatkan kekhawatiran Israel. Sejatinya, revolusi rakyat Mesir telah mengubah konstelasi kawasan yang menyudutkan Israel di pojokan arena. Dan kini, manuver baru Kairo menyeret Israel ke meja hijau semakin membuat rezim agresor itu kian terkucil melebihi sebelumnya.

(IRIB Indonesia/PH)

0 komentar:

Post a Comment