Ilustrasi - Peta semenanjung Korea.(ANTARA News/Heppy)
akan membangun sistem penyerangan yang dapat menetralkan ancaman nuklir dan rudal Korut
Seoul:(DM) - Menteri Pertahanan Korea Selatan (Menhan Korsel) mengungkapkan rencana darurat terbaru terkait 'pencegahan aktif' yang membolehkan militernya untuk melancarkan serangan pendahuluan terhadap Korea Utara (Korut) apabila pihak Korut memperlihatkan tanda-tanda penggunaan nuklir atau serangan rudal terhadap Korsel.
Rencana darurat terbaru dijabarkan oleh Menhan, Kim Kwan-jin pada pertemuan kebijakan tahunan kepada Presiden Park Geun-hye di tengah meningkatnya ketegangan antara Korsel dan Korut--akibat 'retorika perang' yang dikeluarkan Pyongyang terhadap Seoul dan Washington.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Korsel, Kim mengatakan bahwa pihak militer telah memetakan 'pencegahan aktif' dan akan membangun sistem penyerangan yang dapat menetralkan ancaman nuklir dan rudal Korut. Pihak militer juga meningkatkan kemampuan pengawasan dan peninjauan terhadap ancaman itu.
Untuk mencapai tujuan itu, Menhan akan mempercepat pembangunan sistem 'rantai pemusnah' yang mampu mendeteksi, mengarahkan, dan menghancurkan nuklir Korut dan target rudal, kata pejabat Kementerian.
Korsel sudah merencanakan untuk membangun sistem "rantai pemusnah" pada 2015, tetapi pejabat Kementerian menyatakan sistem itu akan dikerjakan lebih cepat dari rencana semula. Demikian diberitakan Yonhap.
Kemhan juga mempercepat pembangunan dan penanaman sistem pertahanan rudal, yang dinamakan Korea Air and Missile Defense (KAMD), yang dipercepat dari rencana awal.
KAMD disesuaikan untuk medan Korea, serta didesain untuk merebut misil penghancur atau serangan udara dengan jarak antara 10-30 kilometer.
(ANTARA News)
0 komentar:
Post a Comment