TOKYO:(DM) - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) melarang terbang jet F-15 miliknya yang dioperasikan di Okinawa, Jepang. Keputusan itu diambil usai munculnya peristiwa kecelakaan F-15 yang membuat pilot jet tersebut melontarkan dirinya dari pesawat.
Seluruh jet F-15 yang tergabung dalam grup 18th Wing di Pangkalan Udara Kadena menjalani proses inspeksi. Pesawat-pesawat tempur itu diperiksa secara intensif, Angkatan Udara AS juga memastikan apakah pesawat-pesawat itu layak terbang atau tidak.
"18th Wing akan mengambil tindakan untuk meastikan keselamatan pengoperasian pesawat di Kadena," ujar Wakil Komandan 18th Wing Kolonel Brian McDaniel, seperti dikutip Japan Today, Rabu (29/5/2013).
Seperti diketahui, kerusakan teknis F-15 terjadi pada Selasa lalu saat pesawat itu digunakan untuk latihan terbang. Pilot jet tempur itu terpaksa melontarkan dirinya ke udara dan pesawat itupun jatuh di lautan.
Pilot F-15 yang identitasnya masih dirahasiakan itu langsung diselamatkan oleh helikopter militer Jepang dan dibawa ke rumah sakit militer. Kondisi pilot tersebut dinyatakan stabil, namun Angkatan Udara AS menolak berkomentar lebih lanjut.
Menurut sumber dari Pangkalan Udara Kadena, kecelakaan F-15 yang baru saja terjadi merupakan kecelakaan pertama sejak 2006 lalu. Masalah-masalah berupa kecelakaan militer memang menjadi isu sensitif di Jepang karena banyak warga Okinawa yang menentang kehadiran militer AS.
Penentangan warga terhadap eksistensi pasukan Negeri Paman Situ disebabkan karena keputusan militer AS yang ingin mengerahkan pesawat MV-22 Osprey di salah satu pangkalan militer. Meski demikain, pangkalan militer itu berada di wilayah yang dipenuhi warga.
Sejauh ini, Gubernur Okinawa Hirokazu Nakaima cukup khawatir dengan peristiwa kecelakaan F-15. Namun Nakaima cukup bersyukur karena kejadian itu tidak menimbulkan kematian. Nakaima juga mendukung pelarangan terbang F-15 hingga AS berhasil menemukan penyebab dari kecelakaan tersebut. (AUL)
okezone
0 komentar:
Post a Comment