BEIRUT:(DM) - Dalam respons pertamanya untuk menanggapi serangan Israel di Damaskus, Presiden Bashar al-Assad menegaskan bahwa Suriah sanggup menghadapi Israel. Komentar Assad juga didukung oleh Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi yang sedang mengunjungi Damaskus.
Serangan udara Israel ke Suriah yang terjadi pada Jumat dan Minggu pekan lalu, membuat Iran dan Suriah cukup kebingungan. Bila mereka melakukan serangan balasan ke Israel, resiko peperangan dalam skala besar akan semakin tinggi. Meski demikian, sikap diam Pemerintah Suriah justru menuai kecaman dari sejumlah pihak, dan oposisi.
Tepat pada Selasa kemarin, Assad menuduh Israel mendukung "teroris" (oposisi) yang beroperasi di Suriah. Assad pun sesumbar mengatakan, "Suriah berani mengambil resiko besar dalam menghadapi Israel," demikian seperti dikutip Associated Press, Rabu (8/5/2013).
Dalam kunjungannya ke Suriah, Salehi turut memberikan komentar yang cukup keras mengenai insiden itu. Selain menyuarakan dukungan ke Suriah untuk menghadapi Israel, Salehi mengatakan, dirinya cukup yakin Suriah bisa tampil sebagai pemenang dalam krisis politik itu.
"Ini saatnya untuk menangkal si penjajah Israel yang melakukan agresi terhadap warga-warga di wilayah ini (Suriah)," ucap Salehi.
Seperti diketahui, tidak pernah ada konfrontasi militer secara terbuka antara Suriah dan Israel selama empat dekade ini, meski Israel sempat mengebom reaktor nuklir Suriah pada 2007. Media-media Barat berpendapat, Suriah enggan merespons serangan Israel karena persediaan senjata mereka menipis. Mereka masih memusatkan perhatiannya untuk mengalahkan kekuatan oposisi.
Namun Suriah diniliai bisa memanfaatkan Hizbullah bila mereka terpaksa berseteru dengan Israel. Salah seorang pejabat Iran mengatakan, kelompok bersenjata di Lebanon itu sanggup memimpin serangan untuk menghadapi Negeri Yahudi, mereka juga sudah pernah berhadapan dengan Israel pada 2006 silam. (AUL)
okezone
0 komentar:
Post a Comment