JAKARTA-(DM) : Komisi I DPR mengkritisi permasalahan
hibah alutsista (alat utama sistem persenjataan) dari negara lain. Wakil
Ketua Komisi I TB Hasanuddin menuturkan pada tahun 2011 sesuai dengan
renstra (rencana strategi) TNI akan membeli 6 unit F 16 blok 52 yang
merupakan unit tercanggih dan terbaru seharga USD 600 juta .
"Tapi kemudian pemerintah melalui KSAU saat itu tiba-tiba memutuskan
menerima hibah pesawat-pesawat F 16 ( bekas US National Guard ) yang
sudah teronggok di Gurun Arizona sebanyak 24 unit," kata TB Hasanuddin
dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Selasa (4/6/2013).
TNI, katanya, harus harus membayar lebih dari USD 700 juta untu,
memperbaiki, membawanya dan tetap dalam standar pesawat tua yakni. blok
25 dan blok 32 . Ia mengatakan secara jumlah alutista memang bertambah,
namun dari efek daya tangkal terhadap sistim pertahanan udara , hampir
tidak ada .
"Tahun 91, TNI AL pernah juga menerima puluhan kapal ex Jerman Timur ,
negara saat itu harus mengeluarkan anggaran yang tak sedikit , dan
sekarang kapal-kapal itu menjadi beban pemeliharaan selamanya , tapi
sudah tak efektif lagi untuk dipakai," ujar Politisi PDIP itu.
Ia pun berharap pemerinta dan DPR duduk bersama membuat definisi
mengenai hibah. "Agar hibah benar-benar hibah murni , tak ada motif
politik negara lain sifatnya mengikat , apalagi hanya menguntungkan
calo," tuturnya.
Sumber : Tribunnews
0 komentar:
Post a Comment