JAKARTA-(DM) : Ketua
Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, tawaran 10 unit kapal selam
dari Pemerintah Rusia kepada Pemerintah Indonesia, merupakan hal
menarik. Karenanya, tawaran itu perlu dikaji lebih lanjut.
"Saya kira, tawaran dari Rusia, 10 kapal selam itu menarik untuk dikaji lebih mendalam dan ditindaklanjutinya," ujar Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/8).
Namun, menurut Mahfudz, jika nantinya disetujui, pengadaan kapal selam dari Rusia itu baru bisa direalisasikan pada pengadaan tahap kedua atau setelah 2014 mendatang. "Sebab, saat ini sudah ada keputusan untuk pengadaan tiga kapal selam dari Korea Selatan," ujarnya.
Tambah Mahfudz, dalam proses perjalanannya saat ini pengadaan tiga kapal selam dari Korsel berjalan lambat. Ini setelah pihak Jerman, pemilik teknologi kapal selam yang diproduksi Korsel yang akan dijual ke RI, mempermasalahkannya. "Karena, Jerman mengaku menjual hak paten teknologi kapal selam yang dimaksud hanya ke Turki," katanya.
Mahfudz menambahkan, Komisi I akan
mendukung pengadaan kapal selam dari Rusia itu. Sebab, sesungguhnya
sebelumnya sudah pernah dilakukan penjajakan pembelian kapal selam dari
Rusia. Namun karena saat itu yang ditawarkan pihak Rusia adalah kapal
selam dengan spesifikasi yang besar, sementara kebutuhan kapal selam RI
saat ini untuk kelas dan ukuran yang sedang.
"Secara prinsip, Komisi I pasti akan dukung upaya penjajakan kerja sama dalam pengadaan
kapal selam dari Rusia tersebut, sejauh syaratnya juga dipenuhi oleh
Rusia yaitu ada proses transfer teknologi pada Indonesia. Sebagian
pengerjaannya juga harus dilakukan di dalam negeri Indonesia," jelas
politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Menurut
Mahfudz, tawaran Rusia sangat potensial ditindaklanjuti secara serius.
"Karena dalam pengadaan tiga kapal selam dari Korsel saat ini,
realitanya berjalan lambat. Sementara kebutuhan akan kapal selam bagi
Indonesia saat ini sangatlah besar. Sehingga sejauh spesifikasinya
sesuai kebutuhan RI, harganya terjangkau, dan mau melakukan alih
teknologi, DPR pasti akan mendukungnya," tegasnya.
Sabtu (17/8),
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, Pemerintah RI
mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari
Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari
Korea Selatan yang akan datang pada 2014.
Sumber : Jurnamen
Sumber : Jurnamen
0 komentar:
Post a Comment