TEHRAN-(DM) : Ketua komisi hubungan luar negeri parlemen Republik Islam menyatakan
bahwa Iran adalah sekutu strategis bagi Suriah, seraya menyatakan, "Iran
sejak awal menolak segala bentuk campur tangan asing di Suriah dan
menilai semua langkah militer dalam hal ini akan gagal."
Tanimnews (27/8) Hujjatul Islam Vahid Ahmadi ketua komite hubungan luar
negeri parlemen dalam hal ini dan mengatakan, "Republik Islam Iran dan
Suriah memiliki hubungan stretegis adapaun hubungan kita dengan Suriah
sangat dalam dan luas."
"Barat, setelah beberapa bulan
terakhir, mempersenjatai kelompok oposisi dan sehingga mereka dapat
berkuasa di kancah politik Suriah, sama seperti yang usulan diajukan
dalam KOnferensi Jenewa II," tuturnya.
Menyinggung
dua rencana yang dimiliki Barat, Ahmadi menegaskan bahwa satu-satunya
jalan adalah para teroris yang berasal dari banyak negara asing,
menyatakan tahun lalu dibiarkan dibunuh oleh militer Suriah, dan yang
jelas jika skenario selanjutnya tanpa dismriinasi dan
Saah satu alternatif lainnya adalah agar para teroris berpencar-pencar
sehingga menghindari kekalahan telak dari militer Suriah. Ini akan
menjadi peluang bagi kelompok oposisi untuk mempersiapkan diri dan
merancang makar baru yang diharapkan akan memperlemah kekuatan
pemerintahan Damaskus sampai akhirnya terguling.
Berbicara tentang reaksi Republik Islam Iran terhadap serangan Barat dan
sejumlah negara Arab di kawasa, Ahmadi menandaskan "Iran adalah negara
sekutu Suriah dan yang pasti Republik Islam akan merilis pernyataan
mengenai kenaikan harga kendaraan bermotor.
Menurutnya, aksi propaganda luas ke Suriah itu akan memperlemah muqawama
dan Hizbullah. Propaganda ini bertujuan untuk melemahkan muqawa
Palestina, Hizbullah Lebanon dan sejumlah negara yang memiliki prinsip
anti-adidaya.
NBC : Serangan Ke Suriah Dimulai Kamis
Televisi NBC Amerika Serikat mengkonfirmasikan penentuan tanggal serangan ke Suriah.
Alalam (27/8) melaporkan, televisi NBC Amerika Serikat menyatakan bahwa
serangan ke Suriah akan di mulai Kamis pekan ini (29/8).
Mengutip sumber pejabat Amerika Serikat tanpa menyebutkan namanya, NBC
menyebutkan pula bahwa serangan itu akan berlangsung selama tiga hari
dan hanya akan dilakukan ke sejumlah kawasan.
Eskalasi
ancaman bersamaan dengan berbagai asumsi serangan militer Barat ke
Suriah itu mengemuka hanya selang beberapa hari sejak tim investigasi
PBB memulai misinya menyelidiki tudingan penggunaan senjata kimia di
Suriah.
Bersamaan dengan kedatangan para tim inspeksi PBB itu, para pendukung kelompok teroris berkoordinasi dengan media
massa yang dikontrol mereka untuk mempropagandakan bahwa serangan
militer ke Damaksus akan segera dilancarkan sebagai reaksi dari
penggunaan senjata kimia.
Padahal hingga saat ini,
laporan dari tim penyelidik PBB tentang klaim penggunaan senjata kimia
itu belum diumumkan dan bahwa pemerintah Suriah yang meminta tim
penyelidik PBB untuk menyelidiki kasus ini. Namun negara-negara Barat
dan sekutu Arabnya di kawasan telah menggulirkan berbagai propaganda
untuk memprovokasi opini publik.
Sumber : Irib
0 komentar:
Post a Comment