DAMASCUS:(DM) - Presiden Suriah Basyar al-Assad mengancam Amerika Serikat bakal bernasib seperti saat menyerbu Vietnam, Afghanistan, dan Irak jika nekat menyerang Suriah. "Kegagalan bakal menunggu Amerika seperti perang-perang mereka lakoni sebelumnya, dimulai dari Vietnam hingga saat ini," katanya dalam wawancara khusus dilansir sebuah surat kabar terbitan Rusia Senin lalu, seperti dikutip kantor berita Reuters.
Pernyataan Assad jangan dipandang remeh. Posisi Suriah juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Negara ini menjadi basis dua kelompok pejuang anti-Israel, yakni Hamas asal Palestina dan Hizbullah dari Libanon.
Jika pasukan koalisi menginvasi Suriah, Hamas dan Hizbullah bakal bereaksi. Seperti terjadi sekarang, Hizbullah mengirim anggota milisinya - bahkan dilaporkan hingga sepuluh ribu orang - buat membantu Assa menumpas pemberontak.
Hamas dan Hizbullah meyakini skenario militer terhadap Suriah bakal menguntungkan Israel. Karena itu, kedua organisasi ini akan membombardir negara Zionis itu jika Assad yang selama ini ikut menyokong, membesarkan, dan melindungi, berupaya ditumbangkan.
Assad juga tidak sendirian. Suriah selama ini menjadi bumper Iran. Teheran, Damaskus, Beirut, dan Baghdad selama ini diyakini sebagai poros berkiblat ke Negeri Persia itu. Sebab, kaum Syiah berkuasa di empat negara itu.
Operasi militer ke Suriah ini mau tidak mau bakal menguntungkan Israel. Mereka tidak perlu bersusah payah, bahkan turun tangan langsung, buat menjatuhkan rezim Assad.
Alhasil, wajar saja Iran marah besar dengan rencana itu. Kalau sampai Assad terguling dan penguasa berganti, Iran akan kehilangan satu perisainya di Timur Tengah. "Kami ingin memperingatkan secara keras soal tindakan militer ke Suriah. Akan ada konsekuensi membahayakan bagi kawasan (Timur Tengah)," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Araqchi.
Kejatuhan Assad menjadikan Israel dan sekutu istimewanya Amerika hanya tinggal selangkah menjejakkan kaki di Iran. Washington bersama Tel Aviv selama ini memandang Teheran sebagai ancaman bagi perdamaian dunia. Sebab mereka meyakini Iran tengah mengembangkan senjata nuklir, kekuatan pemusnah massal juga dimiliki Amerika dan Israel.
Meski belum terbukti, Amerika dan Israel menganggap Iran poros setan. Tapi mereka lupa, Amerika jauh lebih laknat karena pernah dua kali menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki.
merdeka
0 komentar:
Post a Comment