JAKARTA:(DM) - Isu penyadapan yang dilakukan intelijen Amerika
Serikat (AS) dan Australia kembali diungkap oleh mantan kontraktor
Agensi Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat, Edward Snowden. Sekitar
90 negara, termasuk Indonesia, menjadi korban atas aksi sepihak yang
dilakukan pemerintah AS.
Pengakuan itu dimuat dalam surat kabat Australia 'Sydney Morning Herald' beberapa waktu lalu. Melalui media tersebut, Snowden mengakui AS menyadap serta memonitor jaringan komunikasi dari fasilitas pengawasan elektronik di Kedubes dan Konsulat AS di seluruh Asia Tenggara dan Timur, termasuk di Jakarta.
Terang saja, hal itu tentu saja mendapat reaksi keras sejumlah negara. Jerman merupakan salah satu negara yang paling keras atas isu penyadapan itu. Bagaimana dengan Tanah Air? Umumnya publik mendesak pemerintah bersikap tegas atas penyadapan yang dilakukan AS dan Australia.
"Kita perlu protes keras, kita sebagai negara yang berdaulat seharusnya kita punya sikap," kata Ketua DPR Marzuki Alie, di Gedung Merdeka, Bandung, Jumat (8/11).
Sedangkan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah melakukan protes keras terhadap penyadapan tersebut. Hanya saja, Menlu Marty Natalegawa justru mengonfirmasinya melalui duta besar dari kedua negara, tak ada permintaan konfirmasi langsung dari pemerintahnya masing-masing.
Tindakan lebih keras justru dilakukan para peretas asal Indonesia, mereka langsung bereaksi begitu mendengar isu tersebut.
"Karena pihak Australia belum ada konfirmasi dan meminta maaf dan menganggap ini tidak seberapa web mereka di-deface, maka akan ada serangan besar-besaran DDOS site resmi negara Australia habis gov.au," kata seorang hacker melalui akun @MIrZA_stw.
Seperti yang dilakukan peretas yang menamakan diri Newbie xCrotz, ia berhasil meretas lima situs asal Australia. Kelima situs itu www.misshumanityaustralia.com.au, australianprovidores.com.au, www.ecoislandwater.com.au, plapackaging.com.au, dan bioecof1foodware.com.au.
Pada laman muka www.misshumanityaustralia.com.au misalnya, saat dibuka muncul tampilan seorang wanita bermata seram berambut merah panjang berlatar petir dan awan.
Penyusup tersebut yang menamakan dirinya hacker sakit hati, dan di bawahnya tertulis "Dont Touch my country INDONESIA, Stop Spying On Indonesian, your dog b*tch dog really, YOU MOTHER F****R !!!"
Tak lama berselang, para peretas asal Indonesia langsung mereorganisasi diri, mengumupulkan sejumlah pasukan untuk menyerang sejumlah situs resmi milik pemerintah Australia. Tepat pada pukul 00.00 WIB tanggal 8 November 2013 lalu, serangan dimulai.
Serangan pun terpusat pada situs intelijen Australia asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sebenarnya masih ada dua situs lagi yang menjadi target serangan, namun hingga kini para peretas Indonesia nampaknya belum berhasil menembus pertahanan yang dibuat agen Australia.
Tak hanya Australia, 40 situs asal Amerika Serikat juga dikabarkan rontok diserang peretas asal Indonesia. Situs yang diretas, www.sandiegorepublicans.com, www.empowersandiego.com, www.jeffperwin.com, www.topmodelamerica.com, dan beberapa situs lainnya.
Dalam tampilannya, terdapat tulisan 'Hacked By Natsu007'. Di situs tersebut juga terpampang pesan yang bertuliskan 'Stop Spying Indonesian! Greetz: All Indonesian Hacker & Defacer'. Lalu, bagaimanakah tanggapan pemerintah atas aksi yang dilakukan peretas dalam negeri, kita tunggu kelanjutannya.
Merdeka
Pengakuan itu dimuat dalam surat kabat Australia 'Sydney Morning Herald' beberapa waktu lalu. Melalui media tersebut, Snowden mengakui AS menyadap serta memonitor jaringan komunikasi dari fasilitas pengawasan elektronik di Kedubes dan Konsulat AS di seluruh Asia Tenggara dan Timur, termasuk di Jakarta.
Terang saja, hal itu tentu saja mendapat reaksi keras sejumlah negara. Jerman merupakan salah satu negara yang paling keras atas isu penyadapan itu. Bagaimana dengan Tanah Air? Umumnya publik mendesak pemerintah bersikap tegas atas penyadapan yang dilakukan AS dan Australia.
"Kita perlu protes keras, kita sebagai negara yang berdaulat seharusnya kita punya sikap," kata Ketua DPR Marzuki Alie, di Gedung Merdeka, Bandung, Jumat (8/11).
Sedangkan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah melakukan protes keras terhadap penyadapan tersebut. Hanya saja, Menlu Marty Natalegawa justru mengonfirmasinya melalui duta besar dari kedua negara, tak ada permintaan konfirmasi langsung dari pemerintahnya masing-masing.
Tindakan lebih keras justru dilakukan para peretas asal Indonesia, mereka langsung bereaksi begitu mendengar isu tersebut.
"Karena pihak Australia belum ada konfirmasi dan meminta maaf dan menganggap ini tidak seberapa web mereka di-deface, maka akan ada serangan besar-besaran DDOS site resmi negara Australia habis gov.au," kata seorang hacker melalui akun @MIrZA_stw.
Seperti yang dilakukan peretas yang menamakan diri Newbie xCrotz, ia berhasil meretas lima situs asal Australia. Kelima situs itu www.misshumanityaustralia.com.au, australianprovidores.com.au, www.ecoislandwater.com.au, plapackaging.com.au, dan bioecof1foodware.com.au.
Pada laman muka www.misshumanityaustralia.com.au misalnya, saat dibuka muncul tampilan seorang wanita bermata seram berambut merah panjang berlatar petir dan awan.
Penyusup tersebut yang menamakan dirinya hacker sakit hati, dan di bawahnya tertulis "Dont Touch my country INDONESIA, Stop Spying On Indonesian, your dog b*tch dog really, YOU MOTHER F****R !!!"
Tak lama berselang, para peretas asal Indonesia langsung mereorganisasi diri, mengumupulkan sejumlah pasukan untuk menyerang sejumlah situs resmi milik pemerintah Australia. Tepat pada pukul 00.00 WIB tanggal 8 November 2013 lalu, serangan dimulai.
Serangan pun terpusat pada situs intelijen Australia asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sebenarnya masih ada dua situs lagi yang menjadi target serangan, namun hingga kini para peretas Indonesia nampaknya belum berhasil menembus pertahanan yang dibuat agen Australia.
Tak hanya Australia, 40 situs asal Amerika Serikat juga dikabarkan rontok diserang peretas asal Indonesia. Situs yang diretas, www.sandiegorepublicans.com, www.empowersandiego.com, www.jeffperwin.com, www.topmodelamerica.com, dan beberapa situs lainnya.
Dalam tampilannya, terdapat tulisan 'Hacked By Natsu007'. Di situs tersebut juga terpampang pesan yang bertuliskan 'Stop Spying Indonesian! Greetz: All Indonesian Hacker & Defacer'. Lalu, bagaimanakah tanggapan pemerintah atas aksi yang dilakukan peretas dalam negeri, kita tunggu kelanjutannya.
Merdeka
0 komentar:
Post a Comment