KKIP), di kantor Kementerian
Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Rabu (6/11).
Pembuatan kapal selam yang diserahkan kepada PT PAL, juga terhubung
dengan BUMN agar mengetahui mengenai pembangunan ini. “Kapal kombatan
harus terintegrasi dengan BUMN. Kebutuhannya berapa ? Apa yang
dibutuhkan?” jelasnya.
Mengenai pembangunan kapal selam ini, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyetujui ide yang disampaikan Kementerian Pertahanan. Menurutnya, konsep yang dijabarkan jelas karena memaksimalkan industri Indonesia.
“Menhan konsepnya jelas, semaksimal mungkin industri di dalam negeri,” ungkapnya di lokasi yang sama.
Rencananya Dahlan akan meminjamkan uang dari bank BUMN sambil menunggu dana dari APBN. Hal ini dilakukan agar proyek pembangunan kapal selam ini segera berjalan.
Dahlan bahkan menyebut pembangunan kapal selam ini penting. Sebab, Indonesia dikelilingi laut dan mudah dilalui kapal-kapal asing.
“Prinsipnya kapal selam ini penting. Karena dua per tiga negara kita adalah laut. Karena itu, hal ini bisa dilalui kapal di atas, di dalam dan udara. Perlu untuk kita jaga pintu masuk dan pintu keluarnya,” jelasnya. (Merdeka.com). - JKGR
“Kebutuhan kapal selam dan korvet (kapal perusak rusak), akan
dibangun di Indonesia. Diperlukan kesiapan PT PAL berdasarkan
undang-undang,” ujar menteri Pertahanan saat jumpa pers usai sidang
ke-10 Komite Kebijakan Industri Pertahanan (Mengenai pembangunan kapal selam ini, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyetujui ide yang disampaikan Kementerian Pertahanan. Menurutnya, konsep yang dijabarkan jelas karena memaksimalkan industri Indonesia.
“Menhan konsepnya jelas, semaksimal mungkin industri di dalam negeri,” ungkapnya di lokasi yang sama.
Rencananya Dahlan akan meminjamkan uang dari bank BUMN sambil menunggu dana dari APBN. Hal ini dilakukan agar proyek pembangunan kapal selam ini segera berjalan.
Dahlan bahkan menyebut pembangunan kapal selam ini penting. Sebab, Indonesia dikelilingi laut dan mudah dilalui kapal-kapal asing.
“Prinsipnya kapal selam ini penting. Karena dua per tiga negara kita adalah laut. Karena itu, hal ini bisa dilalui kapal di atas, di dalam dan udara. Perlu untuk kita jaga pintu masuk dan pintu keluarnya,” jelasnya. (Merdeka.com). - JKGR
0 komentar:
Post a Comment