Selain melihat pesawat T-50i kesembilan (nomor TT-5009) dan kesepuluh (TT-5010) yang masih dalam tahap ferry flight, Wamenhan dan rombongan meninjau pembuatan enam pesawat terakhir. Delapan pesawat T-50i sudah berada di pangkalan TNI AU, Madiun. TNI memesan satu skadron atau 16 pesawat T-50 buatan KAI sejak 2011. Namun, karena proses politik anggaran di DPR, pembuatan pesawat tempur ini baru dimulai pertengahan 2013.
Hadir pada kesempatan itu Dubes RI untuk Korsel John A Prasetio dan tiga pemimpin redaksi (pemred) media massa dari Indonesia, yakni Rikard Bagun dari Kompas, Heidy Lukito dari Gatra, dan Primus Dorimulu dari Suara Pembaruan, Investor Daily, dan Beritasatu.com.
Wakil
Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin di pabrik KAI, Sacheon
City, Gyeongnam, Korea Selatan (photo: Kenyot10/kaskus.co.id)
Dalam peninjauan sepintas, tampak jelas keseriusan pemerintah Korsel
dalam meningkatkan kemampuan di bidang industry militer. Pabrik pesawat
KAI cukup besar dan dilengkapi peralatan modern. Selama 2,5 jam di
Sacheon City terlihat beberapa pesawat tempur latih buatan KAI silih
berganti take off, bermanuver di udara, dan landing. Ha Sung-Yong
menyatakan kegembiraannya bekerja sama dengan Indonesia.Setelah kerja sama ekonomi dan politik internasional, Korsel dan Indonesia meningkatkan kerja sama di bidang industri pertahanan. Pesawat yang ditumpangi Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dan rombongan dari pangkalan udara Seoul ke Sacheon City pulang-pergi adalah Tetuko, pesawat CN-235 khusus pesawat angkut militer buatan PT Dirgantara Indonesia (DI)— dahulu PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).
Sjafrie memuji KAI yang sudah memproduksi tepat waktu pesawat tempur T-50i pesanan TNI. “Kami berterima kasih kepada Korsel yang sudah membantu modernisasi persenjataan TNI,” ujar dia. Pembelian satu skardon pesawat T- 50i dari Korsel, kata Sjafrie, merupakan langkah awal menuju kemandirian Indonesia dalam memproduksi pesawat tempur. Pemesanan 16 pesawat buatan KAI ini disertai transfer teknologi. Perlahan, PT DI akan memproduksi pesawat tempur.
Indonesia, kata Sjafrie, sudah memasuki era industri pertahanan. Bekerjasama dengan Korsel, TNI akan memproduksi pesawat tempur dan kapal selam. Panser dan sejumlah senjata sudah bisa diproduksi Indonesia. Modernisasi, peningkatan kekuatan militer, dan pembangunan industri pertahanan Indonesia sudah dimulai sejak sembilan tahun lalu.
(Investor Daily).
0 komentar:
Post a Comment