BANDUNG:(DM) - Bahan baku pembuatan pesawat PT. Dirgantara Indonesia 100 persen diimpor dari Amerika dan Eropa.
©2014 merdeka.com/nurul julaikah
Bahan baku berupa aluminium untuk pembuatan pesawat yang di impor dari negara G8 seperti Rusia, Amerika Serikat, Jerman.
©2014 merdeka.com/nurul julaikah
©2014 merdeka.com/nurul julaikah
Pesawat N235 Patmar (Patroli Maritim) TNI AL PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/2).
©2014 merdeka.com/nurul julaikah
Pesawat NC212-400 yang dijual ke Kementerian Pertanian Thailand untuk hujan buatan terlihat masih dalam proses penyelesaian.
©2014 merdeka.com/nurul julaikah
Helikopter Dauphin milik Basarnas yang komponennya berasal dari Prancis dan dirakit oleh PT. Dirgantara Indonesia (DI).
©2014 merdeka.com/nurul julaikah
©2014 merdeka.com/nurul julaikah
Pesawat N250 buatan BJ Habibie yang mangkrak karena belum ada sertifikat dari AS. Butuh waktu 2 tahun dengan biaya triliunan untuk bisa ada sertifikat.
merdeka
©2014 merdeka.com/nurul julaikah
Bahan baku berupa aluminium untuk pembuatan pesawat yang di impor dari negara G8 seperti Rusia, Amerika Serikat, Jerman.
©2014 merdeka.com/nurul julaikah
Suasana pembuatan komponen badan pesawat di pabrik PT DI, Bandung, Jumat (14/2).
©2014 merdeka.com/nurul julaikah
Sejumlah wartawan melihat tempat penyimpanan dan pembuatan komponen pesawat.
Pesawat N235 Patmar (Patroli Maritim) TNI AL PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/2).
Pesawat NC212-400 yang dijual ke Kementerian Pertanian Thailand untuk hujan buatan terlihat masih dalam proses penyelesaian.
Helikopter Dauphin milik Basarnas yang komponennya berasal dari Prancis dan dirakit oleh PT. Dirgantara Indonesia (DI).
©2014 merdeka.com/nurul julaikah
Pesawat komersil Batavia yang mangkrak di tempat perawatan, hingga
sekarang belum dibayar. Setiap 3 bulan PT. DI melakukan perawatan
pesawat Batavia Air.
Pesawat N250 buatan BJ Habibie yang mangkrak karena belum ada sertifikat dari AS. Butuh waktu 2 tahun dengan biaya triliunan untuk bisa ada sertifikat.
merdeka









0 komentar:
Post a Comment