Oerlikon Skyguard System
Jakarta::(DM) - Wilayah Indonesia sangatlah luas dan obyek vital yang dilindungi juga cukup banyak. Ke depan negara kita akan banyak memproduksi alat utama sistem senjata yang sangar, seperti: Kapal Selam (KS Changbogo), Pesawat Tempur (KFX/IFX), Tank Pindad, Roket/rudal dan lain-lain.
Indonesia memerlukan Sistem Pertahanan Udara nasional (Sishanudnas), demi menanggulangi ancaman udara, jika sewaktu-waktu terjadi perang. Sishanudnas harus dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil untuk melindungi obyek-obyek vital milik negara kita.
Penangkis Serangan Udara (PSU) atau Payung Udara (bahasa gaulnya warjag) sangat-sangatlah diperlukan. Kita pun selalu berharap agar pemerintah bisa membeli PSU jarak sedang, karena saat ini negara kita hanya memiliki PSU jarak pendek seperti Oerlikon, Starstreak, VL Mica dan lain-lain.
Kepala Staff Angkatan Udara, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia mengatakan bahwa pada MEF renstra kedua negara kita merencanakan membeli PSU Jarak sedang. Berbagai sumber mengatakan HQ-16 dan BUK-M2E menjadi kandidat kuat pengisi PSU jarak sedang.
Sekarang ada kabar baik untuk kita. Ternyata sudah beberapa tahun ini
TNI AU melalui dislitbangnya bersama Lapan dan PT. Dahana telah
mengembangkan PSU jarak sedang bahkan bisa jauh. Uji coba terus
dilakukan hingga kini namun masih ada masalah pada Propelan. Seperti
kata Kadispen TNI AU, Marsma TNI Hadi Tjahjanto.
Maaf tulisan ini saya tidak menggiring teman-teman untuk tidak menyukai S-300 atau PSU lainnya. Saya cuma memberikan informasi terkait pengembangan karya anak bangsa. Saya juga selalu berharap TNI mengakusisi BUK M2E ke atas, agar segera memperkuat Sishanudnas.
Untuk Guidance atau teknologi maupun kerjasamanya saya belum mendapat informasi. Mungkin bung-bung Warjag bisa membantu. Salam kenal semuanya. (by Jalo).
jkgr
Jakarta::(DM) - Wilayah Indonesia sangatlah luas dan obyek vital yang dilindungi juga cukup banyak. Ke depan negara kita akan banyak memproduksi alat utama sistem senjata yang sangar, seperti: Kapal Selam (KS Changbogo), Pesawat Tempur (KFX/IFX), Tank Pindad, Roket/rudal dan lain-lain.
Indonesia memerlukan Sistem Pertahanan Udara nasional (Sishanudnas), demi menanggulangi ancaman udara, jika sewaktu-waktu terjadi perang. Sishanudnas harus dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil untuk melindungi obyek-obyek vital milik negara kita.
Penangkis Serangan Udara (PSU) atau Payung Udara (bahasa gaulnya warjag) sangat-sangatlah diperlukan. Kita pun selalu berharap agar pemerintah bisa membeli PSU jarak sedang, karena saat ini negara kita hanya memiliki PSU jarak pendek seperti Oerlikon, Starstreak, VL Mica dan lain-lain.
Kepala Staff Angkatan Udara, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia mengatakan bahwa pada MEF renstra kedua negara kita merencanakan membeli PSU Jarak sedang. Berbagai sumber mengatakan HQ-16 dan BUK-M2E menjadi kandidat kuat pengisi PSU jarak sedang.
“Jadi masih uji terus. Diharapkan 2 atau 3 tahun ke depan, PT Dahana dan juga Lapan sudah bisa membuat propelannya. Kalau nama rudal nunggu sudah jadi, nanti BUMN dengan Kemenhan yang ngasih nama rudalnya,”Rudal PSU ini dikembangkan dari roket-roket karya anak bangsa yang telah berhasil terbang pada beberapa waktu lalu. Bisa jadi dari RX-420 yang bisa berdaya jangkau 100 km lebih. Apalagi kalau RX-550 sudah jadi mungkin bisa digunakan untuk PSU jarak jauh. (Semoga terwujud).
Maaf tulisan ini saya tidak menggiring teman-teman untuk tidak menyukai S-300 atau PSU lainnya. Saya cuma memberikan informasi terkait pengembangan karya anak bangsa. Saya juga selalu berharap TNI mengakusisi BUK M2E ke atas, agar segera memperkuat Sishanudnas.
Untuk Guidance atau teknologi maupun kerjasamanya saya belum mendapat informasi. Mungkin bung-bung Warjag bisa membantu. Salam kenal semuanya. (by Jalo).
jkgr
0 komentar:
Post a Comment