KIEV:(DM) - Ukraina mengumumkan adanya kontrak baru dari perusahaan
“SpetsTechnoExport” untuk pengiriman 50 kendaraan lapis baja APC
BTR-4 untuk Angkatan Laut Indonesia. Indonesia merupakan negara
kedua yang membeli BTR-4, setelah Irak menandatangani kontrak pasokan
420 BTR-4 tahun 2009 dengan nilai kontrak $457.5 juta.
Di akhir tahun 2014 manajemen Spectechnoexport melakukan negosiasi antara Spectechnoexport dengan perwakilan Kementerian Pertahanan dan Angkatan Laut Indonesia, bertempat di Jakarta. Dalam tahap awal Ukraina akan menyediakan 5 unit BTR yang diproduksi oleh Biro Desain Morozov Kharkiv Machine.
Kontrak ini adalah langkah pertama dari Program pembelian BTR 4 oleh Angkatan Laut Indonesia. Jika kontrak berhasil, akan dilanjutkan dengan pembelian 50 BTR 4. Ukraina berhasil menang atas pesaingnya rosoboronexport dari Rusia.
BTR-4 adalah lapis baja pengangkut personel beroda 8 x 8 dirancang di Ukraina oleh biro desain Kharkiv Morozov.
BTR-4 dilengkapi sistem senjata Grom yang terdiri dari senjata canon 30 mm, pelontar granat otomatis, senapan mesin 7.62 mm dan 4 roket peluncur anti tank. (Gue/ armyrecognition.com).
jkgr
Di akhir tahun 2014 manajemen Spectechnoexport melakukan negosiasi antara Spectechnoexport dengan perwakilan Kementerian Pertahanan dan Angkatan Laut Indonesia, bertempat di Jakarta. Dalam tahap awal Ukraina akan menyediakan 5 unit BTR yang diproduksi oleh Biro Desain Morozov Kharkiv Machine.
Kontrak ini adalah langkah pertama dari Program pembelian BTR 4 oleh Angkatan Laut Indonesia. Jika kontrak berhasil, akan dilanjutkan dengan pembelian 50 BTR 4. Ukraina berhasil menang atas pesaingnya rosoboronexport dari Rusia.
BTR-4 adalah lapis baja pengangkut personel beroda 8 x 8 dirancang di Ukraina oleh biro desain Kharkiv Morozov.
BTR-4 dilengkapi sistem senjata Grom yang terdiri dari senjata canon 30 mm, pelontar granat otomatis, senapan mesin 7.62 mm dan 4 roket peluncur anti tank. (Gue/ armyrecognition.com).
jkgr
0 komentar:
Post a Comment