Filipina naikkan anggaran militer dan mulai sering berlatih dengan tentara AS di Filipina
Manila:(DM) – Filipina merencanakan kenaikan 25 persen anggaran pertahanan pada tahun depan, terutama untuk mendukung klaimnya di Laut China Selatan yang disengketakan, ujar sejumlah pejabat negara itu Selasa (21/7/2015).
Dalam usulan anggaran tahun 2016, yang disampaikan Presiden Benigno Aquino kepada parlemen hari Senin untuk disetujui, besaran belanja pertahanan mencapai 25 miliar peso (atau Rp 7,4 triliun). Dana itu akan digunakan untuk membeli sejumlah frigat angkatan laut dan pesawat patroli, kata sejumlah pejabat anggaran dan pertahanan kepada kantor berita AFP.
“Kami perlu melindungi apa yang jelas berada dalam yurisdiksi teritorial kami,” kata Sekretaris Anggaran Florencio Abad, saat ditanya apakah kenaikan anggaran tersebut terkait dengan sengketa maritim Filipina dengan China.
“Tentu saja, kami perlu setidaknya bisa secara efektif memantau perkembangan di daerah itu, terutama di zona sengketa,” tambahnya.
Dalam RUU anggaran senilai tiga triliun peso itu, anggaran pertahanan akan naik dari sebesar 20 miliar peso dari tahun lalu dan menjadi lima kali lipat dari anggaran tahun 2013, kata sejumlah pejabat.
Menurut Abad, anggaran pertahanan tahun 2016 yang diusulkan itu merupakan bagian dari rencana lima tahun. Rencana tersebut telah menjadi program modernasasi militer senilai 75 miliar peso yang disetujui Aquino tahun 2013.
Jumlah anggaran militer Filipina itu masih kecil dibanding China, yang mengklaim sebagian besar Laut China Selatan bahkan termasuk daerah yang dekat dengan pantai-pantai negara-negara tetangganya di Asia. Beijing menggangarkan 142,9 miliar dollar AS (atau Rp 1.917 triliun) untuk belanja militer tahun ini.
Militer Filipina termasuk salah satu negara yang peralatannya paling buruk di kawasan. Militer negara itu bergantung pada kapal-kapal dan pesawat-pesawat tua yang berusia setengah abad untuk mengawasi Laut China Selatan, di mana ketegangan meningkat akhir-akhir ini.
jkgr
0 komentar:
Post a Comment